Pembalap asal Sleman, Yogyakarta itu pun mengaku bahwa karakter motor Moto2, memang sangat berbeda dengan karakter motor Supersport 600 cc yang dijajalnya beberapa tahun terakhir. Ia melihat perbedaan yang paling besar adalah saat melakukan akselerasi dan deselerasi.
“Motor Moto2 itu memang jauh lebih ringan ketimbang motor Supersport 600 cc dari Yamaha yang saya tunggangi musim ini di Kejurnas Supersport. Apalagi saat melakukan akselerasi, motor sepertinya selalu mau ngangkat terus alias wheelie karena tenaganya juga sangat besar. Makanya saya selalu berupaya untuk memindahkan bobot ke bagian depan untuk mengurangi wheelie,” jelas Doni.
“Tapi hal yang paling rutin saya pelajari adalah saat melakukan deselerasi. Kalau motor Supersport deselerasinya harus dilakukan dengan halus sambil memainkan tuas gas. Nah di motor Moto2, deselerasi harus dilakukan dengan sangat kasar dan posisi tuas gas tertutup penuh. Tujuannya agar bagian belakang motor berbelok dengan sendirinya. Dengan begini kita juga bisa late braking,” imbuhnya.
Meski sudah menemukan metode tepat untuk meningkatkan performanya, namun Doni masih akan harus menjalani serangkaian pengetesan motor untuk bisa tampil kompetitif untuk kompetisi musim 2013 mendatang. (otosport.co.id)