Namun jangan salah, pembalap asal Sleman, Yogyakarta itu masih jadi pembalap terbaik asal Indonesia. Untuk ukuran pengalaman tanding, skill, kematangan mental serta fisik, hingga sisi psikologis, Doni masih sangat unggul dibandingkan dengan pembalap lain di Indonesia.
“Doni Tata Pradita secara umum kami nilai masih yang terbaik di Indonesia. Faktanya adalah, ia jadi satu-satunya rider Indonesia yang pernah bertarung full di event dunia, baik kelas 125 cc, 250 cc maupun WSS,” jelas sumber terpercaya yang ingin identitasnya disembunyikan.
“Di masa lampau berdasarkan sumber-sumber dari luar negeri yang kami pelajari, sesungguhnya dia memiliki talenta untuk maju. Namun sayang dukungan waktu itu belum fokus sehingga dia kehilangan arah, terlebih setelah proyek itu dihentikan oleh pabrikan tempat dia bernaung,” imbuhnya.
Seandainya Doni mendapat dukungan yang konsisten dari pabrikan saat di GP 250 cc dulu, mungkin talenta yang asli dari dirinya sudah bisa dinikmati sekarang. Jelas semuanya butuh proses, kita tunggu saja nanti hasilnya. (otosport.co.id)