Kiprah Rafid Topan Sucipto yang bakal mulai berkiprah di Moto2 (11/11) akhir pekan ini memang bukan perkara mudah. Ia tiba-tiba saja didaulat menggantikan Anthony West yang terkait kasus penggunaan doping di Moto2 Perancis pada Mei 2012 lalu. Padahal awalnya ia akan memulai karirnya di sesi tes akhir musim Moto2 2012 usai Moto2 Valencia berlangsung sehari sebelumnya.
Ngomong-ngomong tentang karir Topan di Moto2, bisa dipastikan bakal membutuhkan banyak dana agar ia bisa tampil lebih termotivasi. Pasalnya hingga sekarang, sokongan dana murni ditanggung oleh pihak tim QMMF yang merupakan tim balap Qatar.
“Hingga saat ini kami masih mencari jalan agar ada pengusaha besar yang ingin berinvestasi pada pembalap yang kita kirim ke Moto2 yaitu Rafid Topan. Semoga dalam waktu dekat sudah ada kejelasan,” optimis Bambang Gunardi selaku Kabid Olahraga Roda Dua PP IMI.
Tidak jauh berbeda dengan A. Judiarto selaku Ketua Pengprov IMI DKI Jakarta yang memberikan dukungan terbesar kepada Topan. Ia malah berharap pemerintah harus ambil bagian. Apalagi Topan berangkat ke Moto2 mengatas namakan nasionalisme.
“Dana memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kiprah seorang pembalap ke ajang dunia. Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri, saya sudah mengusulkan agar pemerintah DKI mau mengeluarkan dana khusus untuk olahraga balap motor kepada Topan,” timpal Judiarto.
“Bicara masalah dana, birokrasi juga punya dana untuk ajang pembinaan olahraga balap. Dari pada tidak jelas dana tersebut lari kemana, mending dialokasikan buat Topan yang akan menjalani kompetisi di tingkat dunia. Toh, Topan juga sudah memberikan prestasi kebanggaan dua medali emas di ajang PON (Pekan Olahraga Nasional) di Riau beberapa bulan lalu untuk nama DKI Jakarta. Sekarang pemerintah DKI dong harus memberikan dukungan penuh bagi Topan yang tengah bertarung di ajang dunia,” imbuhnya.
Harapan BG (Bambang Gunardi) dan Judiarto, seharusnya dipertimbangkan sepenuhnya. Sebab siapa lagi yang akan memberikan dukungan besar pada Topan jika bukan pemerintah sendiri dan para pengusaha swasta yang ingin punya nama besar di ajang dunia. (otosport.co.id)
Ngomong-ngomong tentang karir Topan di Moto2, bisa dipastikan bakal membutuhkan banyak dana agar ia bisa tampil lebih termotivasi. Pasalnya hingga sekarang, sokongan dana murni ditanggung oleh pihak tim QMMF yang merupakan tim balap Qatar.
“Hingga saat ini kami masih mencari jalan agar ada pengusaha besar yang ingin berinvestasi pada pembalap yang kita kirim ke Moto2 yaitu Rafid Topan. Semoga dalam waktu dekat sudah ada kejelasan,” optimis Bambang Gunardi selaku Kabid Olahraga Roda Dua PP IMI.
Tidak jauh berbeda dengan A. Judiarto selaku Ketua Pengprov IMI DKI Jakarta yang memberikan dukungan terbesar kepada Topan. Ia malah berharap pemerintah harus ambil bagian. Apalagi Topan berangkat ke Moto2 mengatas namakan nasionalisme.
“Dana memang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kiprah seorang pembalap ke ajang dunia. Untuk wilayah DKI Jakarta sendiri, saya sudah mengusulkan agar pemerintah DKI mau mengeluarkan dana khusus untuk olahraga balap motor kepada Topan,” timpal Judiarto.
“Bicara masalah dana, birokrasi juga punya dana untuk ajang pembinaan olahraga balap. Dari pada tidak jelas dana tersebut lari kemana, mending dialokasikan buat Topan yang akan menjalani kompetisi di tingkat dunia. Toh, Topan juga sudah memberikan prestasi kebanggaan dua medali emas di ajang PON (Pekan Olahraga Nasional) di Riau beberapa bulan lalu untuk nama DKI Jakarta. Sekarang pemerintah DKI dong harus memberikan dukungan penuh bagi Topan yang tengah bertarung di ajang dunia,” imbuhnya.
Harapan BG (Bambang Gunardi) dan Judiarto, seharusnya dipertimbangkan sepenuhnya. Sebab siapa lagi yang akan memberikan dukungan besar pada Topan jika bukan pemerintah sendiri dan para pengusaha swasta yang ingin punya nama besar di ajang dunia. (otosport.co.id)