Sebab ternyata saat mereka menggunakan kompon yang lebih keras, kompon tersebut tidak bekerja sesuai ekspektasi. Dalam arti pencapaian temperatur ideal ban belakang saat melakukan simulasi balap, jarang bisa tercapai. Akibatnya para pembalap tim CRT hanya punya 1 pilihan ban untuk mereka gunakan saat balapan berlangsung, yaitu ban berkompon lunak.
Kondisi ini menjadi masalah terbesar tim-tim CRT, sehingga tidak bisa bersaing dengan motor-motor prototipe. Beberapa anggapan pun mulai bermunculan, diantaranya niat Bridgestone untuk memasok ban belakang khusus untuk motor-motor CRT.
Meski belum ada kesepakatan dengan penyusun regulasi yaitu FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) sebagai lembaga tertinggi balap motor dunia dengan Dorna Sports (promotor MotoGP), namun ini adalah wacana yang cukup penting. Tujuannya jelas untuk membuat motor CRT bisa bersaing dengan motor prototipe di musim depan. (otosport.co.id)