Kekacauan yang terjadi saat pembalap akan mengawali lomba di kelas MotoGP San Marino (16/9), membuat Dani Pedrosa menjadi pembalap yang mengalami dampak paling besar. Dimana ia dihukum start dari grid paling belakang karena mekanik tim Repsol Honda masih menyentuh motornya 1 menit sebelum sesi lap pemanasan berjalan.
Namun kekacauan ini bermula karena informasi yang kurang jelas pada saat mengawali sesi pemanasan yang pertama. Kondisi ini membuat pembalap harus kembali mengistirahatkan motornya di grid start sembari menunggu informasi yang tepat jumlah total lap yang akan ditempuh.
Di sinilah para kru tim Repsol Honda memasang tyre warmer (pemanas ban), dan saat ingin melepaskan pemanas itu dari motor Pedrosa, ban depan justru terkunci yang membuat kru tim masih menyentuh motor tersebut. Sementara balapan akan dimulai dalam waktu 1 menit. “Hal inilah yang membuat saya harus start di grid paling belakang,” sesal Pedrosa.
Meski harus mengawali balapan dari grid start paling belakang, namun Pedrosa merasa sangat yakin bisa memenangi balapan di Misano. Sayangnya, saat berupaya tampil menjaga performanya hingga 6 tikungan pertama, ia justru dikejutkan dengan senggolan keras dari tunggangan Hector Barbera dan berakhir di gravel.
“Sekarang klasemen poin pembalap jadi cukup besar, tapi saya akan tetap melanjutkan perjuangan untuk meraih titel juara dunia. Masih ada 5 seri lagi, jadi ini belum berakhir bagi saya,” ancam Pedrosa. (otosport.co.id)
Namun kekacauan ini bermula karena informasi yang kurang jelas pada saat mengawali sesi pemanasan yang pertama. Kondisi ini membuat pembalap harus kembali mengistirahatkan motornya di grid start sembari menunggu informasi yang tepat jumlah total lap yang akan ditempuh.
Di sinilah para kru tim Repsol Honda memasang tyre warmer (pemanas ban), dan saat ingin melepaskan pemanas itu dari motor Pedrosa, ban depan justru terkunci yang membuat kru tim masih menyentuh motor tersebut. Sementara balapan akan dimulai dalam waktu 1 menit. “Hal inilah yang membuat saya harus start di grid paling belakang,” sesal Pedrosa.
Meski harus mengawali balapan dari grid start paling belakang, namun Pedrosa merasa sangat yakin bisa memenangi balapan di Misano. Sayangnya, saat berupaya tampil menjaga performanya hingga 6 tikungan pertama, ia justru dikejutkan dengan senggolan keras dari tunggangan Hector Barbera dan berakhir di gravel.
“Sekarang klasemen poin pembalap jadi cukup besar, tapi saya akan tetap melanjutkan perjuangan untuk meraih titel juara dunia. Masih ada 5 seri lagi, jadi ini belum berakhir bagi saya,” ancam Pedrosa. (otosport.co.id)