Masuk Akal Jika Rossi Memang Memilih Yamaha Musim Depan

Bagja - Sabtu, 4 Agustus 2012 | 08:25 WIB

(Bagja - )


Beberapa kali memang sudah dijelaskan bahwa dua pilihan yang paling nyata bagi Valentino Rossi untuk musim depan adalah kembali ke tim Yamaha atau tetap berada di Ducati dan berupaya meraih titel juara dunia bersama tim tersebut. Namun jika ditelaah lebih dalam lagi, ternyata rekomendasi untuk pindah ke tim Yamaha lebih besar ketimbang tetap bersama Ducati.

Tentunya ini menimbulkan pertanyaan tersendiri, yaitu mengapa Rossi harus kembali ke tim Yamaha dan mengabaikan tawaran dari Ducati untuk membuat motor tersebut jadi kompetitif? Bukankah ini akan jadi bumerang tersendiri baginya di kemudian hari? Ya, tapi mungkin ada beberapa alasan tertentu yang cukup kuat, mengapa Rossi harus kembali ke Yamaha ketimbang bertahan di Ducati.

1.    Rossi adalah magnet di MotoGP.
Tidak dapat dipungkiri, apapun kabar yang tersiar dari seorang Valentino Rossi, dipastikan bakal ditunggu sama orang banyak. Tapi sejak bergabung di Ducati yang tidak mampu tampil apik, jumlah penonton diprediksi mengalami penurunan drastis. Padahal tiga mantan rivalnya dalam ‘The Fantastic Four’ tampil apik berebut kemenangan.

Di sisi lain disebutkan, bahwa kepentingan pihak sponsorship untuk membawa Rossi kembali ke Yamaha, diprediksi karena adanya konspirasi tingkat tinggi dengan penyelenggara. Apalagi Carmelo Ezpeleta (promotor MotoGP) pernah mengatakan bahwa tahun depan Rossi akan menggunakan motor yang kompetitif.

2.    Mengejar rekor tertinggi kemenangan seri di MotoGP
Pindah ke tim Ducati di tahun 2011 lalu, memang keputusan besar bagi seorang Rossi, sebab ia memikul tanggungjawab untuk membuat motor Ducati jadi lebih kompetitif bagi semua pembalapnya. Asumsi pun mulai bermunculan, yaitu Rossi akan meraih kemenangan dan titel juara dunia bersama Ducati.

Namun kenyataannya ternyata tidak demikian. Jika performa buruk ini terus berlanjut, maka bukan tidak mungkin Rossi takkan pernah memecahkan jumlah kemenangan seri terbanyak. Sebab Rossi masih tertinggal 43 kemenangan yang dibukukan Giacomo Agostini. Tapi dengan pindah ke Yamaha, kesempatan untuk itu cukup besar, sebab pada dasarnya Yamaha sudah memiliki motor kompetitif sekarang ini.

3.    Mengakhiri karir balap bersama Yamaha R1 di WSBK
Ketika Rossi menjalani proses pemulihan cedera patah tulang keringnya tahun 2010 lalu, ia menggunakan motor Yamaha R1 sebagai motor untuk latihan sebelum kembali ke lintasan. Dari hasil sesi tes itu, Rossi akhirnya berkeinginan mengakhiri karirnya dengan menjajal ajang WSBK (World Superbike Championship). Apalagi kabarnya Yamaha bakal turun dengan tim pabrikan dan motor R1 terbaru jika Rossi sepakat dengan hal itu.

4.    Tak ada jaminan motor kompetitif dari Ducati
Satu-satunya hal yang mungkin diinginkan oleh Rossi dari tim Ducati jika ingin tetap bersama mereka adalah motor kompetitif untuk musim 2013. Tapi tanpa adanya jaminan dari tim tersebut, tentunya ini adalah resiko besar, mengingat ia punya target untuk meraih titel juara dunia lagi. Yah, apapun pilihan Rossi nantinya, tentu akan tetap jadi daya tarik tinggi di MotoGP. (otosport.co.id)