Red Bull Aplikasi Strategi Pit Stop Dadakan

billy - Senin, 14 November 2011 | 20:52 WIB

(billy - )


Aplikasi 3 kali pit stop untuk melakukan penggantian ban dan memenuhi kuota penggunaan 2 jenis kompon ban saat balapan berlangsung, membuat Mark Webber harus merelakan posisi podium kepada Jenson Button di Formula 1 Abu Dhabi (13/11) kemarin. Hal ini diakui tim Red Bull sebagai strategi dadakan, dan mereka tidak ada pilihan lagi selain mencoba strategi tersebut.

Alasannya supaya posisi Webber berada jauh di depan Button sebelum melakukan pit stop ketiga. Namun sayang, saat balapan tinggal 1 lap jarak Webber hanya 12 detik di depan Button. Sehingga pembalap asal Australia itu hanya bisa mengamankan posisi finish keempat.

“Pada pit stop pertama, Webber berada di belakang Button dan Massa. Jika kami mengaplikasikan strategi pit stop sama, maka posisi Webber tidak akan berubah. Jadi pada posisi ini kami tidak memiliki beban untuk mengaplikasi strategi tersebut. Sayang, Webber hanya unggul 12 detik hingga 1 lap menjelang balapan berakhir. Dimana Webber harus masuk pit stop mengganti ban medium,” jelas Christian Horner, bos tim Red Bull.

Masalah lain muncul ketika pemasangan salah satu baut ban saat Webber melakukan pit stop pertama, juga agak terlambat. Sementara performa Jenson Button dan mobil McLaren saat menggunakan tipe ban medium, cukup bagus. Jadi posisi 4 adalah posisi finish terbaik yang bisa diamankan oleh Webber. (otosport.co.id)