“Target kami yang paling utama adalah memulai musim dengan mobil yang bisa membawa kemenangan sejak F1 Australia. Kami tidak ingin lagi mengatakan bahwa kami masih tertinggal. Kami sudah tahu apa yang tidak bekerja dengan baik pada mobil ini. Tapi masalah tidak akan serta-merta selesai dalam waktu dekat. Setidaknya hasil bisa dilihat pada 3 atau 2 seri terakhir,” jelas Tombazis.
Pengembangan dari sisi sistem aerodinamika memang tidak akan pernah berhenti, hingga seri terakhir. Sebab karakter tiap sirkuit membutuhkan paket aerodinamika yang berbeda. Jadi hingga saat ini Tombazis dan pakar aerodinamika di Ferrari terus mencari solusi, agar mobil Ferrari benar-benar siap menang sejak seri pertama.
“Bukan hanya Red Bull yang mempunyai solusi bagus untuk jadi inspirasi dalam pengembangan sistem aerodinamika pada mobil Ferrari, tapi ide dari mobil-mobil yang lebih lambat juga memiliki solusi cukup bagus. Mungkin solusi kami untuk tahun depan adalah gabungan dari ide-ide kecil tersebut,” tutup Tombazis.
Sepertinya tim Ferrari sudah kehabisan akal nih! (otosport.co.id)