Keputusan tim Renault GP untuk menurunkan Bruno Senna di Formula 1 Belgia (28/8) lalu, membuat Nick Heidfeld yang menempati posisi tersebut sebelumnya, merasa dipermainkan. Sehingga Heidfeld pun berniat untuk menggelar jajak pendapat di London Inggris pertengahan September 2011 mendatang.
Namun Gerard Lopez sebagai pemegang saham terbesar tim tersebut menganggap bahwa reaksi emosional dari Heidfeld terlalu berlebihan. Menurut Lopez bahwa hal ini sudah mereka bicarakan sebelumnya. Jika memang ada ketidaksepakatan tentang hal ini, tentunya bisa dibicarakan dengan baik-baik.
“Saya sangat kaget mendengar reaksi dari Heidfeld di media-media. Saya rasa ini adalah reaksi yang sangat emosional. Performanya memang sudah tidak bagus lagi, makanya kami memutuskan untuk melakukan pengetesan pada pembalap lainnya. Kami sudah mengatakan pada Heidfeld bahwa target yang kami tetapkan padanya tidak tercapai, kami akan terus mengupayakan agar ia mengerti kondisi ini,” jelas Lopez.
Anggapan Lopez ini ada benarnya juga, mengingat Heidfeld dipilih begitu saja untuk menggantikan Robert Kubica dengan hanya melalui 2 kali proses pengetesan saja. Apalagi kesepakatan di awal tahun juga sudah ditetapkan targetnya. Jika memang target ini tidak tercapai wajar kiranya kalau tim Renault merekrut menaikkan pangkat salah satu test driver-nya untuk menjajal kemampuan di ajang balap ini. (otosport.co.id)
Namun Gerard Lopez sebagai pemegang saham terbesar tim tersebut menganggap bahwa reaksi emosional dari Heidfeld terlalu berlebihan. Menurut Lopez bahwa hal ini sudah mereka bicarakan sebelumnya. Jika memang ada ketidaksepakatan tentang hal ini, tentunya bisa dibicarakan dengan baik-baik.
“Saya sangat kaget mendengar reaksi dari Heidfeld di media-media. Saya rasa ini adalah reaksi yang sangat emosional. Performanya memang sudah tidak bagus lagi, makanya kami memutuskan untuk melakukan pengetesan pada pembalap lainnya. Kami sudah mengatakan pada Heidfeld bahwa target yang kami tetapkan padanya tidak tercapai, kami akan terus mengupayakan agar ia mengerti kondisi ini,” jelas Lopez.
Anggapan Lopez ini ada benarnya juga, mengingat Heidfeld dipilih begitu saja untuk menggantikan Robert Kubica dengan hanya melalui 2 kali proses pengetesan saja. Apalagi kesepakatan di awal tahun juga sudah ditetapkan targetnya. Jika memang target ini tidak tercapai wajar kiranya kalau tim Renault merekrut menaikkan pangkat salah satu test driver-nya untuk menjajal kemampuan di ajang balap ini. (otosport.co.id)