| |
Jakarta - Melaju ke kancah internasional, Honda Banten, tim balap Motoprix dan Indoprix mempersiapkan diri untuk musim lomba 2011. Dua pembalap dan 8 motor underbone disiapkan untuk bertarung dengan pembalap luar di kejuaraan Asia Road Racing Championship.
Kabarnya, sambil bertanding tim asuhan Su’ud Pranoto ini mengintip kompetisi di kelas supersport 600 cc juga.
Seperti biasanya, dengan nada sungkan-sungkan, Su’ud sang pemilik tim mengakui langkahnya untuk turun di kejuaraan Asia Road Racing Championship. “Rencananya turun full satu tahun di kejuaraan Asia,” ungkapnya.
Uniknya, niat ikutan balap internasional lantaran dipicu pemakaian bahan bakar di kejuaraan Indoprix lalu di Binuang.
“Waktu itu kita pakai BBM oktan rendah (non racing fuel), ternyata time-nya bagus. Kalau dipikir-pikir ini kan sama kayak oktan untuk main di kejuaraan Asia. Nah, dengan oktan rendah aja hasil kita lumayan bagus, jadi kayaknya bisa ikut di Asia,” ujar Su’ud.
Sebagai ujung tombak, Yudhistira dan Harlan Fadilah didaulat mengusung bendera Indonesia di tiap arena. Untuk musim kompetisi 2011, Su’ud menyebut ada enam seri yang akan diikuti.
Soal pendanaan, murni keluar dari Honda Banten yang diketahui cukup ‘tahan banting’. Sementara komposisi mekanik dan pembalap ini sama dengan yang akan turun di ajang nasional.
Namun disinggung soal kemungkinan turun di ajang supersport Asia, Su’ud enggak mengiyakan, namun juga tak menampik. “Hehehe...600 cc belum. Kita enggak berani janji tapi sekali-sekali boleh,” ujarnya sedikit memberi petunjuk.
Menurutnya, dengan turun di kelas bebek 115 cc, tim masih bersifat uji coba. Soal kemungkinan Harlan yang sudah naik kelas jadi pembalap supersport dan Yudhis yang punya minat kuat naik motor gede, ia menyebutnya dengan ‘biar mengalir saja’.
“Kita berharap mereka bisa naik 600 cc, tapi biar mengalir saja. Kita sekalian melihat dulu seperti apa balapan di tingkat Asia,” tutupnya.
Honda (PT Astra Honda Motor/AHM ) menurut Su’ud sudah mengetahui rencana ini. Anggono Iriawan, manajer motorsport AHM juga mengaku mengetahui rencana tim Honda Banten dan masih mempelajari hal ini. (otosport.otomotifnet.com)
Kabarnya, sambil bertanding tim asuhan Su’ud Pranoto ini mengintip kompetisi di kelas supersport 600 cc juga.
Seperti biasanya, dengan nada sungkan-sungkan, Su’ud sang pemilik tim mengakui langkahnya untuk turun di kejuaraan Asia Road Racing Championship. “Rencananya turun full satu tahun di kejuaraan Asia,” ungkapnya.
Uniknya, niat ikutan balap internasional lantaran dipicu pemakaian bahan bakar di kejuaraan Indoprix lalu di Binuang.
“Waktu itu kita pakai BBM oktan rendah (non racing fuel), ternyata time-nya bagus. Kalau dipikir-pikir ini kan sama kayak oktan untuk main di kejuaraan Asia. Nah, dengan oktan rendah aja hasil kita lumayan bagus, jadi kayaknya bisa ikut di Asia,” ujar Su’ud.
Sebagai ujung tombak, Yudhistira dan Harlan Fadilah didaulat mengusung bendera Indonesia di tiap arena. Untuk musim kompetisi 2011, Su’ud menyebut ada enam seri yang akan diikuti.
Soal pendanaan, murni keluar dari Honda Banten yang diketahui cukup ‘tahan banting’. Sementara komposisi mekanik dan pembalap ini sama dengan yang akan turun di ajang nasional.
Namun disinggung soal kemungkinan turun di ajang supersport Asia, Su’ud enggak mengiyakan, namun juga tak menampik. “Hehehe...600 cc belum. Kita enggak berani janji tapi sekali-sekali boleh,” ujarnya sedikit memberi petunjuk.
Menurutnya, dengan turun di kelas bebek 115 cc, tim masih bersifat uji coba. Soal kemungkinan Harlan yang sudah naik kelas jadi pembalap supersport dan Yudhis yang punya minat kuat naik motor gede, ia menyebutnya dengan ‘biar mengalir saja’.
“Kita berharap mereka bisa naik 600 cc, tapi biar mengalir saja. Kita sekalian melihat dulu seperti apa balapan di tingkat Asia,” tutupnya.
Honda (PT Astra Honda Motor/AHM ) menurut Su’ud sudah mengetahui rencana ini. Anggono Iriawan, manajer motorsport AHM juga mengaku mengetahui rencana tim Honda Banten dan masih mempelajari hal ini. (otosport.otomotifnet.com)