Tim Ash Motorsport Lebih Serius

Editor - Jumat, 20 Agustus 2010 | 07:55 WIB

(Editor - )


OTOMOTIFNET - Seri 4 FIM Asian GP yang akan dilangsungkan di Sirkuit Madras, India (21-22/8) mendatang menjadi semangat baru bagi M. Dwi Satria di kelas supersport. Suntikan semangat itu datang setelah masuknya Edy Saputra menjadi salah satu pengelola yang membenani  tim Ash Motorsport lebih serius. Sedang di kelas underbone, pembalap senior Hokky Krisdianto ingin tampil maksimal tanpa direcoki kendala pada mesin motornya.

Uang Sendiri
Kemenangan Satria pada seri ke-3 kejurnas supersport di Sirkuit Sentul belum lama ini menjadi petunjuk adanya perubahan pada tim Ash Motorsport. Saat itu, Satria yang sejak awal kariernya  memang berkonsentrasi di kelas supersport berhasil menumbangkan M. Fadli yang sebelumnya mendominasi podium utama.

"Keyakinan kami terbukti. Kalau diberi kendaraan yang mumpuni, Satria akan bisa kompetitif dengan pembalap lain. Bisa mengalahkan Fadli itu indikasinya. Makanya, kini kami bersemangat membawa Satria ke seri FIM Asian GP di India, dengan harapan bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya," kata Edy Saputra, manajer tim Ash Motorsport.

Meski begitu, Edy tak mau sembrono. Ketika ditanyakan finish berapa yang ditargetkan kepada Satria mengingat pesaing di kelas ini cukup berat. "Kami kira, bisa masuk 10 besar sudah bagus. Satria butuh pengalaman di ajang supersport kelas Asia.  Di sisi lain, ajang ini masih dikuasai pembalap Thailand, Malaysia dan Australia. Mudah-mudahan hasilnya tidak mengecewakan," lanjut Edy.

Pria yang suka turing dengan motor ke berbagai dunia ini mengaku merogoh ratusan juta dari kantong pribadinya untuk menggulirkan tim yang kini hanya diperkuat Satria itu. Edy berkongsi dengan pemilik lama dan pihak Yamaha. Makanya motor yang dipakai Satria pun berbeda dengan yang digunakan pada 2 seri awal kejurnas supersport.

"Menjadi lebih semangat lagi. Karena mendapat dukungan motor yang mumpuni serta penanganan yang lebih serius dari Pak Edy. Mudah-mudahan ini awal yang baik bagi karier saya di kelas Supersport, dan bisa berlangsung lama," ungkap Satria yang memutuskan tidak melanjutkan kuliah karena ingin berkonsentrasi di dunia balap motor.

Selain Satria, Indonesia akan menurunkan 3 pembalap lain di kelas supersport  yakni Doni Tata, M. Fadli dan Sudharmono. Untuk Doni Tata kali ini kembali berlomba dengan bendera Yamaha Indoprom  setelah ‘pisah ranjang' dengan HRVRT. Dampak dari perpisahan itu, Yudhistira terpaksa absen di seri India. "Ya, ada sedikit masalah.  Tapi saya kira bisa dikomunikasikan dengan baik nantinya," ungkap Edmond Cho, manajer tim Doni Tata.

Yang jelas, kata Edmond, Doni tidak terpengaruh persiapannya. Apalagi setelah wafatnya Hidayat, pemegang saham terbesar Indoprom dua pekan lalu, kini telah mendapat investor baru yakni Mulya Said yang menjamin kelangsungan balap Doni. "Kali ini Doni Tata ingin prestasi lebih baik di India. Persiapannya sudah maksimal," lanjut Edmond.

Hafal Madras
Di kelas underbone 135 cc, tim Merah Putih akan kembali mengirim pasukan terkuatnya. Yakni duet Hokky Krisdianto dan Denny Triyugo (Yamaha Top 1 FDR), Hadi Wijaya dan Pahlevi (tim Kawasaki), Fitriansyah Kete, Anggi Pertama dan Gilang Pranata (U Mild U Bikers Lanay Jaya).

Hokky Krisdianto yang merupakan pembalap paling senior menyatakan akan berusaha maksimal tampil terbaik. "Kalau sirkuit Madras di India, saya sudah beberapa kali. Tidak begitu sulit. Hanya saja pada gelaran yang sama tahun lalu, saya terkendala dengan motor yang mengalami trouble," kata Hokky yang tidak bisa menyelesaikan perlombaan pada salah satu race.

Karena itu, pembalap asal Magelang itu berharap tidak ada masalah lagi pada motornya. Apalagi pada penampilan kali ini, Hokky akan kembali didampingi sang mentor Benny Djati Utomo. Saat ini klasemen sementara kelas Underbone 135 cc dipegang Denny Triyugo, rekan satu tim Hokky.

Dibanding kelas supersport, pembalap Indonesia memang berjaya di underbone. Selain Denny, pembalap senior Hadi Wijaya juga sangat ditakuti pembalap lain asal Malaysia, Thailand, Jepang dan India. Pada seri 3 di Jepang, pembalap asal Pontianak, Kalimantan Barat itu menjadi yang tercepat.


Penulis/Foto: Bud / Uky