Keduanya diyakini cocok dijadikan komuter perkotaan sekaligus menerjang jalanan off-road. Salah satu unggulannya adalah kemudahan berkendara berkat ukurannya yang kecil dan rangka yang ringan.
Konon konstruksi rangkanya diadopsi dari motor trail tapi dirancang ulang agar mendapatkan center gravity rendah sehingga nyaman untuk harian. Suspensi depannya pakai KYB 41mm dipadu disk brake bergelombang dengan diameter 300 mm. Sok belakangnya monoshock dan dibekali dengan bodi ala trail.
Sedang sebagai pembeda antara versi City Scrambler dan Trail Locusta ada pada pemilihan roda. City Scrambler pakai kombinasi roda 17 inci depan-belakang. 90/90-17 di depan dan 120/90-17 di belakang dengan model kembangan semi off road.
Untuk versi Trail Locusta kombinasi rodanya malah mirip trail sesungguhnya, pakai roda 21 inci berukuran 2.75 di depan dan lingkar roda 18 inci dan ban 4.00 di belakang.
Mesin ini punya basic yang serupa dengan Jupiter MX atau V-Ixion yang beredar di Indonesia. Bedanya tentu ada di kapasitas mesin, karena HM hanya pakai 125cc. Sedang penggunaan transmisi yang 6 speed tentunya sama saja.
Di Eropa, motor ini dilepas dengan harga mulai 4.190 Euro atau setara Rp 50,4 jutaan. (motorplus-online.com)