Honda memang menyasar perusahaan-perusahaan yang bergerak dibisnis pengiriman barang. Khususnya mereka yang peduli akan kelestarian lingkungan dengan menggunakan kendaraan yang bebas emisi. EV-neo memang diproyeksikan untuk menggantikan skuter dengan mesin konvensional 50cc yang selama ini digunakan.
Untuk tahap awal, Honda berencana untuk menyewakan 100 unit EV-neo untuk keperluan monitoring antara Desember 2010 dan Maret 2011. Honda akan mengumpulkan data berkendara dan informasi lainnya tentang penggunaan EV-neo.
Baru setelah data terkumpul dan dilakukan berbagai penyesuaian dengan kebutuhan pasar, Honda akan mulai melakukan lease sale neo-EV yang lebih luas untuk usaha yang bersifat umum dan pemilik usaha perorangan pada bulan April 2011.
Honda akan menjual dua tipe EV-neo, yaitu EV-neo standar dan EV-neo Pro. Pada EV-neo Pro akan ada bagasi yang lebih besar di bagian belakangnya, sehingga cocok untuk mengangkat barang berukuran besar.
Total beban yang bisa diangkat mencapai 30 kg. Rinciannya, 5 kg di bawah jok, 5 kg di keranjang depan, dan 20 kg di bagasi bagian belakang.
Di Jepang, skutik listrik ini mulai dijual dengan harga Rp 48 juta sampai Rp 61 juta jutaan untuk EV-neo standar. Sedang untuk versi Pro dijualRp Rp 49 juta hingga 62 jutaan. (motorplus.otomotifnet.com)