Inspeksi Motor Pra-Turing

Editor - Selasa, 9 Juni 2009 | 07:40 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Enggak cuma kondisi badan yang harus fit kalo kita mau jalan jauh naik motor. Kuda besinya juga kudu sehat wal afiat dong, biar di hari H-nya enggak ngerongrong.

Makanya, untuk memastikan itu sebaiknya lakukan inspeksi pengecekan. Terbagi jadi tiga bagian utama. Baik mesin, kelistrikan dan kaki-kaki. Nih, dia!

Mesin
Servis ringan (tune-up). meliputi; setel klep, ganti oli mesin, cek/ganti busi dan bersihkan karburator. Buat motor lelaki, kayak Suzuki Thunder 125, jasa pengerjaan Rp 85 ribu. “Itu sudah termasuk ganti oli dan busi, lo,” kata Agus Setyawan, kepala mekanik Baik Suzuki Tangerang di Jl. Perintis kemerdekaan No.4, Tangerang, Banten.

Kalau sevis besar yang harus dibuka mirip perlakuan saat servis kecil. Hanya ditambah membuka blok piston, silinder head dan skir klep. Biaya servisnya Rp 178 ribu.

Sementara buat bebek, perlakuan servisnya mirip di sport. “Biayanya cukup Rp 25 ribu, ini buat motor Honda Supra X 125 cc, tapi belum termasuk ganti oli dan busi, ya,” ucap Rahmazan mekanik No Mader Speed (NSP) di daerah Rawamangun, Jaktim. Sementara servis besar, tarifnya Rp 90 ribu lengkap sama ganti oli dan busi.

Nah, karena di skutik gak pake gir, yang dirawat ya belt dan pulinya. “Ongkos servis kecil Rp 75 ribu,” urai Rizki Saptoro mekanik Jaws Speed (JS) di Jl. Jeruk Purut, Jaksel. Kalo servis besar, dananya 115 ribu. “Semuanya tinggal beres, deh,” tambah Rizki.

Kaki-Kaki & Sistem Rem
Perangkat ini juga mesti dicek dan dibetulkan. “Meski mesin atau sistem kelistrikan oke, percuma kalo bagian kaki-kaki kayak laher roda oblak, pelek peyang, sokbreker bocor atau terlalu keras. Akan sangat membahayakan rider saat tunggangan melaju,” ungkap Muhammad Haris, kepala bengkel Suzuki World di Jl. Panjang No.28, Kebon Jeruk, Jakbar.

Pelek dan Laher Roda. Selain disetel, periksa juga laher rodanya. “Kalau laher oblak, sebaiknya ganti. Jika didiamkan akan makin parah dan merembet ke bagian lain,” anjur Safrudin, kepala bengkel Clara Motor II di Jl. Arteri Kelapa Dua No.5, Kebon Jeruk, Jakbar.

Ban juga mesti dicek. Bila sudah gundul, ganti anyar. Sebab dengan kondisi botak, daya cengkeram terhadap aspal juga berkurang. Sehingga lebih licin dan sangat membahayakan bikers. Belum lagi kalau hujan turun tiba-tiba.

Gir Set.Bila sudah aus atau lancip, ganti baru. “Sering kejadian, lantaran gir roda sudah aus, rantai cepat lepas. Akibatnya motor akan berhenti mendadak akibat rantai nyangkut di bagian lain seperti teromol roda,” urai pria disapa Udin ini.

Kampas dan Kabel Rem. Semua kudu dicermati. Sebab selain menyangkut keselamatan rider, juga orang lain. “Tak sedikit rider menabrak kendaraan lain karena remnya blong atau kurang pakem,” ujar Udin. Lainnya, cakram, kabel rem serta perangkat lain juga perlu dicek. Bila minyak rem sudah mulai berkurang, lakukan pengisian sesuai batas up dan lower pada master rem.

Sokbreker.Baik depan atau belakang, bila sudah mengalami kebocoran oli atau rusak, efeknya suspensi akan terasa lebih keras. Indikasinya, saat menikung juga terasa goyang-goyang. Begitu juga saat lewat jalan berlubang, akan terasa mentok dan timbul suara pada suspensi depan maupun belakang.

Swing arm. Meski peranti ini jarang rusak, juga perlu diamati. Entah bahannya yang kurang paten atau akibat sering menghajar kubangan, part pangapit roda belakang ini juga bikin tunggangan geal-geol. Terutama jika sudah tidak center lagi antara kiri dengan yang kanan.

Kelistrikan
Bohlam. Cek kondisinya, terutama yang berumur sudah lama, lebih baik ganti baru agar tidak putus di jalan. “Jangan lupa bawa cadangan yang spesifikasi sesuai standar, baik itu jenis maupun dayanya,” terang Hendra dari Gandhi Racing.

Aki. Tentu cermati ketinggian airnya. Kalo kurang, tambah pakai air aki botol warna biru. Jika kondisi kutub-kutubnya berkerak hilangkan dengan disiram air panas atau diampelas. “Olesi gemuk agar tak ditempeli kerak baru,” anjur Hendra.

Soket. Agar arus listrik tersalur sempurna, hindari karat atau lumut dari peranti itu. Semprot cairan anti karat atau penetran agar bagian itu tetap bersih. “Kondisinya harus saling mendekap erat, karena kalau kendur bisa timbul panas, sehingga lama-lama bisa korsleting dan terbakar,” timpal Gandhi, mekanik sekaligus mantan pembalap nasional ini.

Klakson. Jika tak berfungsi normal (padahal kondisi aki normal), jangan panik dulu. “Coba setel klakson dengan cara memutar baut di belakangnya dan dicari yang suaranya paling nyaring. Bila tetap tidak bunyi, harus ganti baru,” terang Hendra dan diamini Gandhi, yang bengkelnya di Jl. Pajajaran No.23, Pamulang, Banten.

PENULIS: Jotos, Aant, Banar
FOTO : Reza