Ragam Sepatu Touring Lokal

Editor - Sabtu, 14 Maret 2009 | 08:33 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Enggak ada salahnya memanjakan sikil (kaki) dengan apparel khusus kaki seperti sepatu turing. Untungnya banyak kok! Selain meminimalisir cidera pada bagian kaki, sepatu yang monggo dipakai harian ini juga bisa mendongkrak penampilan si rider.

Memilih sepatu turing itu harus cermat, karena mahal itu enggak selalu berarti lebih baik. Produk lokal juga enggak kalah bila dilihat dari segi kualitas dan kuantitas. Malah kalau dihitung, harganya jauh lebih murah dibanding produk bangsa lain.

Kepincut? Nah, di pasaran sudah tersedia berbagai merek seperti Tomkins, AHRS dan DTMC. Buat panduan memilih, langsung saja dijabarkan satu per satu. Yang jelas, semua alas kaki berbahan kulit campuran yang dibeberkan memiliki kisaran harga Rp 250-350 ribuan.

AHRS

Siapa yang enggak tahu sama label ini? Untuk semua produk roda dua, AHRS memang masih mendominasi pasar. Seakan ogah kecolongan oleh pesaingnya, AHRS pun ikut menelurkan sepatu turing berkualitas yahud.

Dibanding dengan model lain, produk luncuran Kang Asep ini bisa dibilang paling casual. Yah, mirip-mirip sepatu eksmud gitu deh. Itu telihat dari ujung sisi sepatu yang agak pipih dan kotak dibanding varian lain.

Di produk ini, pelindung mata kakinya enggak terlihat. Namun bukan berarti hal itu terabaikan, sebab peranti tersebut dijahit pada bagian dalam sepatu. Profil yang tidak terlalu tinggi dan fleksibel, membuat sepatu ini nyaman digunakan sehari-hari.

DTMC
Bagi beberapa kalangan, nama DTMC memang masih awam di telinga. Wajar saja, karena produsan ini memang memiliki pangsa pasar yang belum begitu luas. Eits, tapi bukan berarti produknya melempem loh!!

Buktinya dari semua produk yang dibeberkan, hanya DTMC lah yang menyediakan sepatu dengan fitur scotchlite di bagian belakang. Gunanya? “Jika terkena cahaya lampu, bagian ini akan memantulkan kembali cahaya tersebut, sehingga berkesan menyala,” ujar Anik, penjaja sepatu berlabel DTMC ini.

Fitur lainnya, pad di ujung sepatu dapat dilepas. Jadi kalau dirasa enggak perlu, gak usah dipakai. Untuk modelnya, DTMC mengeluarkan dua varian yang dengan resleting dan tanpa resleting dengan banderol sama.

TOMKINS
Ada yang bilang kalau label ini masih satu saudara dengan produsen sepatu casual, Bata. Apapun judulnya, mungkin itu hanya strategi penjualan. Namun di luar itu semua, Tomkins sukses membuat brand image sepatu turing di kalangan para motormania.

Untuk produknya sendiri tersedia dengan dua pilihan. Ada model pendek dan tinggi. Tapi over all, fitur yang dimiliki kedua jenis ini sama-sama oke loh. “Kalau mau lebih aman, beli saja yang model tinggi,” ujar Riri dari Kencana Motor Sport (KMS).

Sepatu ini memang cocok buat yang gak suka ribet karena enggak dilengkapi risleting. Selain itu, fitur-fitur seperti pelindung mata kaki dan pad di ujung sepatu untuk mencungkil persneling yang dibuat menyatu pun sudah tersedia.

Penulis/Foto: Atenx