Warning Buat Pendatang Baru Di Jakarta!

Editor - Sabtu, 18 Oktober 2008 | 06:30 WIB

(Editor - )


Nggak usah ikut nyelonong di jalur busway

Untuk menekan angka urbanisasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta biasanya menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK). Kelar Lebaran 1429 H, OYK bakal digelar serentak pada 29-30 Oktober nanti. Pendatang yang tidak punya KTP DKI, siap-siap kena cekal. Trus, apa hubungannya sama Em-Plus. Ini kan tabloid pertama di Indonesia yang spesial ngomongin motor. Nggak ada angin, nggak ada hujan kok malah ngomongin OYK. Iya, bingung saya! Ha..ha..nulis sendiri bingung sendiri!

Becanda, Bro! Hubungannya kental banget tuh. Coba pikir, kebanyakan pendatang pasti memilih motor sebagai kendaraan favoritnya. Maklum deh, selain sepeda, jenis inilah yang paling membumi, murah dan sangat tangkas sebagai alat mencari nafkah. Gawatnya, teman-teman pendatang belum begitu peka sama kondisi lalu lintas di kota besar.


Jangan emosi lihat larangan ini

Dikiranya masih sami mawon, adem tentrem dan sepi kayak di daerah asal. Otomatis mereka lupa kalau kondisi Ibu Kota jauh lebih rame (baca :ribet). Hal ini penting disimak karena menyangkut kesemamatan sampeyan juga ‘lawan’ di jalanan. Di daerah tertentu, kebiasaan lalai saat bermotor dengan jalan pelan di tengah, langsung pindah jalur atau belok tiba-tiba, masih menjanjikan tingkat keselamatan lebih besar ketimbang Jakarta.

Sebabnya, masih sepi dan ritme kesibukan yang relatif lebih lambat. Di kota besar lain banget tuh! Orang-orang berlomba mencari kehidupan. Waktu adalah uang dan mereka selalu dalam keadaan buru-buru. Apalagi di jam sibuk, tingkat kepadatan dan ketergesaan sangatlah tinggi.

Tak kalah diperhitungkan faktor sosio-kultural yang sangat beragam. Maksudnya karakter mengemudi di tempat ini sangat bervariasi. Ada yang suka main sruduk, ada yang cuek, lalai walau ada juga yang hati-hati. Beragamnya karakter ini membuat sampeyan lebih berhati-hati. Untuk mencari keselamatan pribadi, pada pendatang harus lebih evaluasi dan makin memilih safety di segala kondisi. Pelajari rambu-rambu lalu lintas yang lebih beragam di Jakarta.

Simak tipografi lalu lintas misal jalur khusus motor, busway, KTL alias Kawasan Tertib Lalu Lintas dan mencari informasi soal denda tilang dan pelanggaran jika berurusan dengan berwajib. Dengan begitu rider akan lebih waspada. Terus terang aja, tingkat pengawasan aparat kepolisian di Jakarta khususnya di zona bisnis utama (di Jakarta :Sudirman-Thamrin), sangatlah ketat. Polisi bermotor terus mengawasi ketertiban lalu lintas 24 jam.

Tak kalah penting, pelajari di berbagai informasi modus kejahatan baik pencurian, perampokan berikut tempat yang dianggap rawan. Jika sudah ngeh, pendatang wajib lebih waspada sekaligus menghindari daerah bersangkutan sebisa mungkin. Ok deh brothers semua, selamat datang di Jakarta atau kota besar lainnya. Ingat ya, untuk jadi contoh bikers tauladan dan taat hukum. Supaya kampung halaman bangga, gitu loh...


Awas bablas masuk tol 2


Penulis/foto:Isf@n/GT