Fiorano – Tampaknya belakangan ini, produsen supercar asal Italia, Ferrari mulai getol keluar dari pakem konservatif mereka yakni mobil bermesin tengah dan mesin bertipe Naturally Aspirated (NA) yang mengandalkan rpm tinggi.
Langkah revolusioner itu terbukti dari dirilisnya Ferrari FF yang merupakan supercar pertama Ferrari bermesin depan beberapa waktu lalu. Dan belum lama ini, Ferrari terlihat sedang mengetes California bermesin turbo di trek resmi mereka di Fiorano, Italia.
Prototipe tersebut diketahui mencangkok mesin turbo berkat terdengarnya bunyi siulan dan desisan khas piranti pemampat udara tersebut dibalik ruang mesinnya. Rencananya, teknologi forced induction tersebut akan dipasang pada beberapa model Ferrari masa depan. Serta Maserati Quattroporte 2014.
Meski pihak pabrikan berlogo kuda jingkrak tersebut masih menyimpan data spesifikasinya, namun diperkirakan mesin tersebut bertipe V8 turbo dengan tenaga 520 dk. Kabarnya, mesin tersebut lebih hemat sampai 30 persen ketimbang versi NA V8 bervolume 4.3 liter nya saat ini.
Sebagai catatan, penggunaan teknologi turbo oleh Ferrari sebenarnya bukan baru kali ini terjadi. Terakhir kali, Ferrari F40 yang hadir lebih dari 20 tahun yang lalu sempat mengusung mesin V8 2.9 liter turbo berdaya 471 dk.
Sayangnya, setelah penjualan model tersebut berakhir di tahun 1992, Ferrari tampaknya enggan memakai teknologi turbo pada penerusnya. Sistem turbo justru terkenal sebagai piranti pendukung mobil-mobil Jepang dan supercar asal Jerman, Porsche.
Langkah revolusioner itu terbukti dari dirilisnya Ferrari FF yang merupakan supercar pertama Ferrari bermesin depan beberapa waktu lalu. Dan belum lama ini, Ferrari terlihat sedang mengetes California bermesin turbo di trek resmi mereka di Fiorano, Italia.
Prototipe tersebut diketahui mencangkok mesin turbo berkat terdengarnya bunyi siulan dan desisan khas piranti pemampat udara tersebut dibalik ruang mesinnya. Rencananya, teknologi forced induction tersebut akan dipasang pada beberapa model Ferrari masa depan. Serta Maserati Quattroporte 2014.
Meski pihak pabrikan berlogo kuda jingkrak tersebut masih menyimpan data spesifikasinya, namun diperkirakan mesin tersebut bertipe V8 turbo dengan tenaga 520 dk. Kabarnya, mesin tersebut lebih hemat sampai 30 persen ketimbang versi NA V8 bervolume 4.3 liter nya saat ini.
Sebagai catatan, penggunaan teknologi turbo oleh Ferrari sebenarnya bukan baru kali ini terjadi. Terakhir kali, Ferrari F40 yang hadir lebih dari 20 tahun yang lalu sempat mengusung mesin V8 2.9 liter turbo berdaya 471 dk.
Sayangnya, setelah penjualan model tersebut berakhir di tahun 1992, Ferrari tampaknya enggan memakai teknologi turbo pada penerusnya. Sistem turbo justru terkenal sebagai piranti pendukung mobil-mobil Jepang dan supercar asal Jerman, Porsche.