Senikir
Berawal dari kegelisahan Yudi sapaan akrabnya, yang melihat banyaknya limbah plat nopol. Berbekal keahliannya dalam bidang pengikiran, ia pun memulai eksperimen untuk membuat aneka barang dari plat.
“Mulai eksperimen sejak 1992-1994,menggabungkan keahlian saya sebagai ahli kikir (fitter) dan seni untuk menghasilkan karya seni baru,” tutur lelaki yang sempat bergabung di PT Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) Bandung. “Ini adalah Senikir, singkatan dari Seni Kikir,” tutur kelahiran Surabaya yang menciptakan idiom itu.
VW Safari 1974 replika mobil pertama yang bikin ketagihan
Setelah repilka itu jadi, ia pun semakin getol untuk membuat replika mobil lainnya. “Saat ini saya lagi tergila-gila untuk membuat replika mobil perang seperti Hummer versi perang yang saya selesaikan 10 hari. Kemudian Jip Willys M38 dan mobil perang buatan Pindad. Bahannya dari plat nopol bekas,” ungkap lulusan teknik mesin IKIP Yogyakarta 1978 ini.
Soal mobil perang ini memang menjadi favoritnya. Desain yang rumit, justru menjadi tantangan tersendiri baginya. “Seperti dalam pembuatan replika mobil perang Pindad yang memaksa saya untuk membuat tools kikir sendiri dan tidak dipunyai ahli kikir lain,” ujar ayah satu putri ini.
Kebanyakan plat bekas didapatnya dari saudara,teman dan kolega. Tetapi, katanya lagi, yang paling sulit mendapatkan plat merah dan kuning dengan ukuran 0,8 mm. “Karena plat nopol itu ukurannya dari 0,7-0,9 mm. Nah, yang pas buat replika mobil itu ukuran 0,8 mm,” tutur lelaki yang membuka bengkelnya di Jl.Permai 19 No.9 Margahayu Permai, Bandung.
Tiga jenis plat nopol bekas dan plat limbah aluminium sebagai bahan baku
Meski begitu, pemakaian plastik pada roda replika, banyak menuai kritik. Sebab, antara elemen logam dan plastik, dianggap tak menyatu. Kritikan itu dianggapnya sebagai masukan yang berharga. Makanya, ia pun kini berusaha membuat roda replika memakai plat seperti yang sudah diaplikasikan pada replika Hummer barunya.
“Banyak juga yang ingin membeli tetapi saya belum berniat menjual karya-karya saya, karena saya mau menyiapkan istananya dulu yaitu galeri. Setelah terwujud dan karya saya mendapatkan tempat, baru saya akan berpikir untuk menjualnya,” ujarnya lagi.
Wah...!! (mobil.otomotifnet.com)