Limbah
Pasalnya tidak jarang para pemilik varian tahun lawas, tentunya yang sempat berjaya di era '90-an, ingin tampil beda dari umumnya pemakai mobil sejenis. Seperti diakui Suryo Darmadi, pemilik Toyota Great Corolla 1993. "Salah satu bagian interior yang bisa membuat tampilan kabin terlihat beda dari yang lain adalah spidometer versi JDM (Jepang)," yakin peternak itik di Tangerang ini.
Mengganti spidometer standar mobil, apalagi yang sudah rusak, memang menjadi salah satu alternatif paling bijak ketimbang mereparasinya. Namun tingkat kepuasan sang pemilik kendaraan akan bertambah, seandainya bisa mendapatkan komponen pengganti yang merupakan bawaan mobil yang hanya beredar di mancanegara.
Menurut Suryo, spidometer standar varian mobil '90-an versi luar negeri ini, memiliki beberapa keunikan ketimbang bawaan asli mobil yang beredar di pasar Indonesia. "Seperti desain pada lekukan kluster umumnya berbeda, serta jumlah indikatornya juga lebih komplet dibandingkan versi lokal," pungkas pria yang hobi mancing ini.
Pilihannya saat ini memang cukup banyak, tapi kebanyakan limbah dari varian mobil merek Jepang. Seperti Daihatsu, Honda, Mitsubishi dan Toyota. Modelnya sendiri terbagi lagi menjadi beberapa kategori, menyesuaikan dengan negara atau benua tempat peredaran mobil tersebut.
Sedikitnya ada tiga versi yang sejatinya hanya beredar di pasar Amerika Serikat (AS), Jepang dan Australia. Versi yang beredar di pasar domestik AS biasa disebut USDM (United States Domestic Market), punya beberapa ciri khusus. Seperti skala penunjuk kecepatan dalam satuan mph (miles per hour), serta dibubuhi tulisan pemakaian bahan bakar yang dianjurkan pabrikan (unleaded fuel only).
Indikator lebih lengkap ketimbang versi lokal
Model JDM (Japan Domestic Market) terbilang yang paling mendominasi. "Ciri khasnya, angka kecepatan maksimum 180 km/h. Di samping itu, penampang spidometer didominasi silver atau putih," jelas Tommy dari gerai Variasi Variasi di Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus.
"Ciri khas lain yang menjadi pembedanya seperti jarum spidometer rata-rata sudah akrilik. Selain itu indikatornya juga lebih lengkap seperti penunjuk gigi transmisi otomatis (P-R-N-D-2-L), indikator pintu, voltmeter dan indikator seat belt," urai Wira Sentosa dari SACS di Pondok Gede, Bekasi.
Untuk versi Australia, menurut Wira, paling banyak buat Mitsubishi Evo IV. Tersedia beberapa pilihan dengan label Virage bersematkan ring krom di setiap frame indikatornya, serta model biasa atau tanpa aksen krom. (mobil.otomotifnet.com)
Harga spidometer limbah luar negeri | |
Honda | |
1. Maestro USDM | 1,75 juta |
2. Genio - Estilo JDM Putih | 2,5-4 juta |
3. Genio - Estilo JDM Biasa/hitam | 1,25-2juta |
4. Genio - Estilo JDM Akrilik | 2 juta |
5. Genio - Estilo JDM USDM | 1,75-2,5 juta |
6. Ferio USDM | 1,75-2,5 juta |
7. Ferio JDM putih | 2,5-4 juta |
8. Ferio biasa/hitam | 1,25-4 juta |
9. GRand Civic JDM | 2 jutaan |
Toyota | |
1. Absolute Corona JDM biasa/hitam | 1,25 juta |
2. GReat Corolla JDM putih | 2,5-4 juta |
3. GReat Corolla JDM biasa/hitam | 1,25-2 juta |
4. GReat Corolla JDM akrilik | 2 juta |
5. GReat Corolla USDM | 1,75-2,5 juta |
6. Kijang versi Zace (jarum akrilik) | 1,75 juta |
Mitsubishi | |
1. Galant 93 JDM biasa/hitam | 1,5 juta |
2. Evo 3-4 JDM biasa/hitam | 1,25 juta |
3. Evo 3-4 JDM silver | 1,75 juta |
Daihatsu YRV Putih | 2,5 juta |
Catatan: Harga sudah termasuk pasang dan modif kabel |