Barang bukti teronggok di Polda
“Dua merek itu paling banyak diincar. Baru setelah itu, merek Toyota Innova dan Suzuki APV. Merek lainnya memang ada, namun tidak sebanyak yang saya sebutkan di atas,” lanjut Kompol Suminto Pelaksana Harian (PLH) Kasat Ranmor PMJ, yang ditemui awal April lalu .
Soal merek kendaraan yang dicuri atau digelapkan ini, tidak hanya untuk 3 bulan pertama di awal tahun 2011 ini saja menjadi primadona. Melainkan sejak 3-4 tahun terakhir merek Avanza dan Xenia disukai pencoleng.
Alasannya, selain mudah dijualnya juga memang digemari calon pembeli. Biasanya penggelapan kendaraan ini kemudian dipasarkan atau dijual di daerah utamanya luar Jawa.
Leasing
Ramainya pencurian ini, seperti tergambar dari apa yang menimpa Ekawati, seorang ibu berusia 50-an. Ditemui pada awal April lalu, ia terlihat tergopoh-gopoh datang ke kantor Kasat Ranmor (Pencurian Kendaraan Bermotor), Polda Metro Jaya di kawasan Semanggi, Jakarta. Pemilik perusahaan rental mobil di Cengkareng itu melaporkan satu unit mobilnya yang disewa orang dan tidak dikembalikan sesuai perjanjian.
“Saya percaya saja ketika orang itu mau menyewa mobil untuk dibawa ke Bandung bersama keluarga karena ada acara familinya. Seperti biasa, selain meninggalkan KTP, juga telah membayar lunas untuk sewa 2 hari itu. Tapi, sudah 5 hari tidak ada kabarnya dan setelah dicek alamat sesuai KTP, ternyata alamat palsu,” ujar ibu bertubuh subur itu.
Kejadian ini bukan kali pertama menimpa dirinya. Bahkan buat Eka yang memiliki puluhan mobil rental yang sebagian besar disewakan sebagai armada salah satu perusahaan penerbangan swasta itu, kejadian seperti ini untuk kali kedua.
“Saya dan manajemen sudah berusaha untuk menangkal dengan berbagai cara. Misalnya, hati-hati sama pelanggan baru. Juga, menawarkan sekalian dengan sopir. Tetapi tetap saja lengah,” ungkapnya.
Bagi kepolisian, modus itu memang menjadi salah satu operandi pencurian bermotor yang paling sering terjadi alias menjadi primadona. Modus operandi lainnya lagi yang juga lagi ngetrend adalah penipuan leasing mobil.
Menurut Komisaris Polisi Suminto, pekan lalu, dua modus itulah yang sekarang jadi primadona. “Hampir setiap hari ada saja yang datang melaporkan penipuan ranmor melalui rental mobil dan leasing mobil. Modusnya sangat sederhana untuk rental mobil yakni pura-pura menyewa mobil dengan memberikan identitas dan alamat palsu, lalu mobilnya dibawa kabur.”
Demikian pula tentang leasing. Yang paling banyak laporan masuk, setelah pembayaran angsuran lancar beberapa bulan, selanjutnya orang yang membeli mobil melalui leasing itu mulai tidak membayar angsuran bulanannya. Setelah didatangi alamatnya ternyata orangnya sudah pindah dan otomatis mobilnya juga tidak ditemukan.
Untuk leasing ini selain modus di atas, modus lainnya ada kerjasama antara calon pembeli mobil (dengan cara leasing) dengan pihak petugas survei dari pihak leasing. Alias ada kongkalikong. Di sisi lain, pihak surveyor biasanya karyawan lepas dari pihak leasing sehingga mudah tergoda untuk melakukan permufakatan jahat itu.
Lintas Negara
Di sisi lain, modus curanmor lainnya yang tengah ramai sekarang ini pencurian kendaraan baik roda 2 maupun roda empat yang kemudian dikirim ke beberapa negara di Afrika. Caranya, dengan mengurai kendaran tersebut lalu dikirim melalui laut.
Kenapa pilih jalur laut tentu selain murah, juga lebih mudah melakukan sindikasinya. Sedang setelah sampai Afrika lebih mudah masuknya karena memang kebanyakan masih negara miskin.
Yang lain adalah modus pencurian kendaraan dari Malaysia atau Singapura, kemudian dijual dengan harga murah di wilayah Indonesia. Biasanya ini terjadi di daerah perbatasan semisal Batam, Kepulaun Riau, Kalimantan Barat serta Kalimantan Tengah.
Berhati-hatilah! (mobil.otomotifnet.com)