Magelang - Sebagai bagian dari program Company Social Responsibility (CSR), guru-guru SMK se-Kabupaten Magelang mendapatkan pelatihan teknologi otomotif yang digelar PT Nissan Motor Indonesia.
Pelatihan ini diberikan kepada 12 SMK Jurusan Otomotif di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) tersebut. Harapannya, para guru-guru SMK tersebut bisa semakin memperdalam ilmu otomotif terkini, dan bisa di share kepada para muridnya.
Bertempat di SMK Ma’arif 1 Salam, Kabupaten Magelang tidak jauh dari aliran Sungai Krasak yang sempat dialiri Lahar Dingin Merapi, Nissan menggelar Pelatihan tersebut, diikuti 25 orang Guru perwakilan dari SMK se-Kabupaten Magelang.
Kegiatan diisi dengan workshop selama 2 hari (18–19/12), berisi pemaparan teori-teori tentang teknologi otomotif seperti ECCS, CVT, CVTC hingga cara mendiagnosis problem pada mesin.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan praktek melakukan diagnose pada kendaraan. Tidak tanggung-tanggung, Nissan membawa serta kendaraan All New X-Trail dan CONSULT-III (alat scanner diagnosis canggih versi Nissan).
“Kegiatan semacam inilah yang kami tunggu-tunggu, agar kami para guru SMK tidak tertinggal jauh dengan perkembangan teknonogi otomotif,“ ujar M. Habib, S.Pd. dari SMK Ma’arif 1 Salam Magelang.
Nissan merencanakan kegiatan-kegiatan semacam ini akan terus digalakkan, selain wujud dari pengabdian kepada masyarakat juga bertujuan agar teknologi Nissan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. (mobil.otomotifnet.com)
Pelatihan ini diberikan kepada 12 SMK Jurusan Otomotif di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) tersebut. Harapannya, para guru-guru SMK tersebut bisa semakin memperdalam ilmu otomotif terkini, dan bisa di share kepada para muridnya.
Bertempat di SMK Ma’arif 1 Salam, Kabupaten Magelang tidak jauh dari aliran Sungai Krasak yang sempat dialiri Lahar Dingin Merapi, Nissan menggelar Pelatihan tersebut, diikuti 25 orang Guru perwakilan dari SMK se-Kabupaten Magelang.
Kegiatan diisi dengan workshop selama 2 hari (18–19/12), berisi pemaparan teori-teori tentang teknologi otomotif seperti ECCS, CVT, CVTC hingga cara mendiagnosis problem pada mesin.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan praktek melakukan diagnose pada kendaraan. Tidak tanggung-tanggung, Nissan membawa serta kendaraan All New X-Trail dan CONSULT-III (alat scanner diagnosis canggih versi Nissan).
“Kegiatan semacam inilah yang kami tunggu-tunggu, agar kami para guru SMK tidak tertinggal jauh dengan perkembangan teknonogi otomotif,“ ujar M. Habib, S.Pd. dari SMK Ma’arif 1 Salam Magelang.
Nissan merencanakan kegiatan-kegiatan semacam ini akan terus digalakkan, selain wujud dari pengabdian kepada masyarakat juga bertujuan agar teknologi Nissan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. (mobil.otomotifnet.com)