Pemerintah Harus Harus Berani Tak Populer Demi Tuntaskan Kemacetan Akibat Banjir

billy - Jumat, 5 November 2010 | 14:53 WIB

(billy - )


OTOMOTIFNET - Azas Tigor Nainggolan, SH, M.Si, melihat Jakarta Oktober Flood yang mengacaukan ibu kota merupakan cerminan ketidaksiapan kota Jakarta menghadapi perubahan iklim. “Padahal sebelumnya kan sering terjadi perubahaan iklim tersebut. Apalagi dalam masalah transportasi juga sudah kelihatan dampaknya,” tutur ketua FAKTA (Forum Warga Kota Jakarta).

Ketidaksiapan menghadapi masalah terlihat manakala terjadi kemacetan saat genangan seperti terjadi Senin (25/10). Katanya, saat menuju Matraman dari Jatinegara, ia terjebak macet. Saat itu di jalan orang chaos pada jalan kaki. Yang naik motor dan mobil berhenti di jalan. “Nah, itu kan banyak kerugian sebenarnya. Jadinya tidak efisien dan efektifnya transportasi di Jakarta. Gimana enggak, orang yang harusnya 10 menit jadi 1,5 jam.”

Makanya, ia melanjutkan, perlunya cara kerja emergency respond dari semua pihak untuk mengantisipasi masalah perubahan iklim ini terutama di bidang transportasi. “Siapa yang bekerja? Ya pihak kepolisian, pemerintah daerah dan pemerintah pusat juga harus membantu.”

Dari sisi kemacetan yang terjadi akibat genangan air, sebenarnya karena tingginya penggunaan kendaran pribadi, itu yang harus dikendalikan. Ia mengusulkan, perbaiki sarana transportasi umumnya. Misal Trans Jakarta (Busway) diperbaiki dan ditambah jaringannya

Ari Muhammad, anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta dari climate adaptation coordinator WWF, melihat, terjadinya kemacetan lalu lintas yang disebabkan hujan lebat dan mengakibatkan banjir adalah keterbatasan sisi public transport di Jakarta.

Sumber masalah sisi jumlah dan kualitas transportasi massal. Kalau 2 tahun terakhir pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang biasa disapa Foke, memfokuskan ke masalah transportasi massal kemungkinan besar masalah semalam bisa teratasi.

“Memang, kebijakan tersebut tidak populis bagi Foke, karena kemacetan baru pasti terjadi, namun harus ada keberanian dari dia walaupun akan dirasakan masyarakat setelah dia turun 2 tahun lagi. Jadi yang terpenting, siap untuk tidak populer tapi dia akan dihargai nanti.”