Waspada, Hipnotis Saat Jual Beli Mobkas!

Editor - Rabu, 20 Oktober 2010 | 10:14 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Tejo sebut saja begitu, baru saja meminang mobil bekas (mobkas), yang memang pesanan sang teman yang ingin beralih dari motor ke mobil. Awalnya pria berprofesi sebagai wirausahawan di bidang jasa perbaikan mesin mobil itu, enggak curiga sama sekali terhadap kondisi kendaraan secara keseluruhan.

Kenyataan yang ada, Mazda 626 Capella lansiran 1992 yang dibelinya dari seseorang itu, kondisinya memang cukup memprihatinkan. "Setelah saya lunasi pembayarannya, saat sudah di rumah baru ketahuan cacatnya di beberapa bagian," ungkap Tejo.


.

.

Seluruh panel bodi jadi menu utama pengecekan, untuk kompartemen mesin bisa mencermati beberapa panel di sekelilingnya

Indikasi mobil pernah terendam banjir, lihat rumah lighter berkarat atau tidak

Ajak teman minimal seorang buat minta second opinion

Padahal boleh dikatakan, Tejo sangat paham soal mobil. Karena itu lah sang teman memercayakannya untuk memilih unit yang dipesan, termasuk mengecek kondisi kendaraan supaya laik pakai. Tejo sangat kaget mendapatkan mobil yang dibeli ternyata di luar harapannya. Padahal cowok ramah ini sangat cermat dalam mengecek kondisi mobil, lantaran kerap dimintai tolong rekan-rekannya untuk mencarikan mobkas dengan kondisi paling baik.

Menurut pengakuannya, saat proses negosiasi tidak ada hal yang terasa mengganjal di benaknya. "Waktu itu semuanya berjalan sangat lancar. Mulai dari tawar-menawar harga, sampai melakukan pengecekan kondisi mobil, semuanya terasa sangat cepat dan mulus tanpa ada kendala sedikit pun," kenang Tejo.

Berangkat dari kondisi ini, Anda sebaiknya tetap waspada sebelum memutuskan untuk membeli mobkas dari tangan penjual perorangan. Sebab dari kejadian ini, disinyalir terjadi praktik manipulasi dengan cara menghipnotis calon pembeli.

Jelas tujuannya, menipu mata sang calon pembeli, supaya mobil yang hendak dibeli terlihat sangat istimewa dari kondisi sebenarnya. Memang praktik hipnotis tidak masuk nalar di kalangan masyarakat perkotaan, tapi kenyataannya memang masih ada cara-cara penipuan macam ini.

Ajak Teman

Menurut Arnold Adikrishna, appraiser supervisor mobil 88 di Jl. Dr. Soepomo No.37, Tebet, Jaksel, sebaiknya mengajak teman untuk menemani melihat kondisi mobil yang diincar. "Sekaligus bisa dijadikan teman buat sharing dan mendapatkan second opinion," tukas pria berkacamata ini.

Secara logika memang Tejo sudah teledor ketika bernegosiasi dan melihat kondisi kendaraan. Sebab Ia melakukan semuanya seorang diri, jadi wajar saja kalau bagian per bagian bisa luput dari pantauan mata telanjang.

Intinya mesti tetap waspada terhadap praktip penipuan berkedok hipnotis seperti kasus ini. Dan paling penting, kondisi mental mesti stabil dan tidak mudah terpancing hasutan pihak penjual. Supaya lebih matang dalam mengecek kondisi barang, bisa ikuti beberapa langkah yang kerap dilakoni seorang penaksir harga mobkas di showroom.

Penulis/Foto: Anton / Anton