“Menjelang akhir balapan, saya salah mengatur adjuster rem depan yang mengakibatkan akurasi pengereman jadi berkurang. Akibatnya saya kehilangan setengah detik sehingga Nicky Hayden, Alvaro Bautista dan Hector Barbera berhasil mengejar saya. Tapi saya senang karena mampu memanfaatkan momentum seri pertama dengan cukup baik,” ungkap Bradl.
Selain karena salah atur tuas adjuster rem depan, Bradl juga menjelaskan bahwa hal lain yang membuatnya harus bertekuk lutut pada pembalap lain, adalah penggunaan ban Bridgestone di akhir balapan. Mengingat tahun ini adalah tahun pertama bagi Bradl menggunakan ban produksi Jepang itu.
“Mereka sangat berpengalaman dengan penggunaan ban Bridgestone di akhir balapan. Tapi secara keseluruhan kami puas dengna pekan balap kali ini. Ekspektasi bahwa saya akan sangat letih setelah menjalani 22 lap di MotoGP, ternyata tidak seperti yang terbayangkan. Kondisi tubuh tetap oke kok hingga akhir balapan,” tutup Bradl.
Hasil bagus ini, sangat bertolakbelakang dengan hasil yang diraih Toni Elias sejak tahun 2011 lalu. Tentu skill dan kemampuan beradaptasi adalah hal yang memiliki peran besar kali ini. (otosport.co.id)