Ducati Tak Senang, Aprilia Pasok Motor Utuh

billy - Senin, 16 Januari 2012 | 21:55 WIB

(billy - )


Kesepakatan regulasi CRT (Claiming Rule Team) sebenarnya adalah tim yang tidak mampu membeli mesin motor prototipe, bisa tetap ambil bagian di MotoGP dengan menggunakan mesin produksi massal dengan rangka prototipe. Sejak menjelang akhir musim 2011 lalu, pabrikan Aprilia santer dikabarkan bakal memasok motor CRT utuh kepada beberapa tim di MotoGP.

Sontak hal ini membuat pejabat Ducati merasa tidak senang. Sebab itu sepertinya memanfaatkan sistem CRT sebagai senjata mereka untuk membawa motor produksi massal ke MotoGP. Memasok motor utuh, (bukan hanya mesin dan transmisi saja), harusnya masuk dalam kategori motor prototipe. Bukannya malah juga memasok rangka, sistem elektronik dan sebagainya. Hal inilah yang sekarang sedang ramai disorot.

Tiap pabrikan yang akan menggunakan mesin CRT, harusnya menggunakan rangka prototipe yang dipasok oleh perusahaan khusus pembuat rangka. Kalau tidak dilakukan, ketakutannya adalah rangka motor produksi massal bisa saja berlabel rangka prototipe di motor tersebut. Jika ini terjadi, lalu apa bedanya dengan ajang balap Superbike?

“Sekarang kita berbicara tentang pembatasan, bukan malah semangat men-CRT-kan semua motor di MotoGP. CRT sendiri lahir agar tiap tim yang tidak punya banyak dana bisa membeli mesin dan menempatkan dengan rangka prototipe. Tapi jika kondisinya seperti yang akan dilakukan Aprilia, saya takut jika itu hanya motor Superbike yang diberi label sebagai motor MotoGP (CRT),” kecam Claudio Domenicalli, salah satu senior di jajaran pejabat Ducati.

“Saya rasa tidak baik untuk MotoGP. Katakanlah hanya akan berlangsung semusim saja, tapi jika semua manufaktur mulai beralih melakukan hal tersebut, maka motor yang akan balapan di MotoGP nantinya tidak akan berbeda dengan di Superbike dari sisi teknis. MotoGP bukan lagi balap motor prototipe, dan ini adalah masalah besar,” imbuh Domenicalli.

Hmm, apa yang diungkapkan Domenicalli, cukup masuk akal. Jika kondisinya seperti ini, proses scrutineering harusnya lebih ketat. Khususnya dalam hal rangka motor. Kita tunggu kelanjutannya seperti apa. (otosport.co.id)