“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi musim depan. Sekarang ini saya hanya ingin fokus untuk menjuarai setiap seri dan kejuaraan Moto2 dan kemudian memutuskan apa yang akan saya lakukan untuk tahun depan,” ungkap Iannone.
Paparan pembalap yang bernaung di tim hasil bentukan ayahnya sendiri itu, ada benarnya juga. Buat apa buru-buru naik ke kelas MotoGP jika memang dari segi prestasi di Moto2 saja, Iannone tidak punya. Tentunya akan lain ceritanya jika ia membawa titel juara dunia atau paling tidak runner up di kelas Moto2 kemudian naik ke kelas para raja.
Iannone sendiri sudah melakukan tes pada motor prototipe MotoGP 800 cc di sirkuit Mugello Italia pada 4 Juli lalu. Ia merasa sangat terpesona dengan performa motor ini. “Motor ini sangat impresif, sekali buka gas jalur lurus sudah habis. Saya senang karena saya tidak mengalami insiden,” bangga Iannone. (otosport.co.id)