Kenny Roberts sendiri adalah juara dunia GP 500 cc sebanyak 3 kali yang sempat diangkat menjadi bos tim Yamaha Factory. Tahun 1996 ia membuat tim sendiri karena mendapat dukungan besar dari Proton yaitu Kenny Roberts Team dengan merekrut putranya sendiri yaitu Kenny Roberts Junior sebagai pembalapnya tahun 1997.
Namun tim ini tak cukup sukses di GP 500 cc. Hingga tahun 1999 dan 2000 sang Junior baru meraih kesuksesan besar bersama tim Suzuki. Namun ketika masuk ke era MotoGP performa tim ini menurun drastis. Saat kembali ke tim bapaknya yaitu KRT, sang Junior posisi 6 di klasemen pembalap pada tahun 2006 dan di diskualifikasi dari MotoGP pada seri 7 tahun 2007 karena masih menggunakan motor 990 cc.
“Saya akan kembali hanya jika urusan finansial memang sangat mendukung, karena kami tidak bisa melakukan tugas pengembangan motor dengan baik jika tidak ada dukungan dana. Empat tahun kami bergelut dengan masalah finansial seperti ini,” jelas pembalap berjuluk King Kenny itu.
“Dulu saya berupaya mempertahankan tim ini karena melihat semangat bekerja kru tim yang cukup tinggi. Namun saat ini saya tidak tertarik pada isu bertahan lagi, saya hanya ingin kembali jika ada dukungan dana. Amerika tidak seperti Eropa yang mudah mendapat beberapa sponsor kecil. Tapi di Amerika ini tidak mudah, mereka yang bisa jadi sponsor bahkan tidak mau tahu dan tidak ada orang yang peduli,” lanjut Kenny Roberts.
King Kenny menambahkan bahwa saat ini pengembangan motor prototipe jelas lebih mahal, dan tidak ada alasan untuk kembali ke MotoGP jika kepastian dukungan dana juga nihil. (otosport.co.id)