Foto : Red Bull GmbH |
OTOMOTIFNET - Hasil Formula 1 seri Silverstone Inggris 2010 yang baru saja dihelat pada Minggu (11/07) kemarin, memang menjadi ironi kemenangan seorang Mark Webber. Pasalnya paket sayap baru buat mobil Webber, justru dipinjamkan kepada rekan setimnya. Perintah peminjaman ini keluar dari tim Red Bull, dengan alasan tidak adanya stok sayap untuk Sebastian Vettel saat akan menjalani sesi kualifikasi sehari sebelum balapan berlangsung.
Hal ini tentunya membuat Webber sangat geram. Karena tim lebih menganggap Vettel sebagai anak kandung ketimbang dirinya yang dianggap sebagai anak tiri. Dan tekad untuk membalas hal itu, kemudian ditunjukkan Webber dengan meraih kemenangan di sesi balapan. Apalagi Webber juga mengungkapkan kekesalannya kepada tim dengan cara yang unik.
“Hmm, hasil yang tidak buruk bagi pembalap kelas dua. Kemenangan di Silverstone Inggris adalah yang sangat spesial bagi saya. Karena menang balapan di Inggris dan Monako adalah impian semua pembalap. Apalagi perlakuan tim sudah mulai berubah terhadap saya,” jelas Webber.
Yup, memang keputusan Red Bull untuk meminjamkan paket sayap baru mobil Webber kepada Vettel, dengan alasan keterbatasan stok, memang menjadi kecerobohan yang diambil oleh tim Red Bull. Selain karena tidak masuk akal bahwa tim sebesar Red Bull akan kehabisan stok sayap depan, juga karena indikasi memberikan peluang lebih kepada Vettel sudah mencuat.
“Kemarin, situasinya cukup unik. Karena ini adalah pertamakalinya tim tidak mempunyai stok sayap depan yang baru dan hanya memiliki satu saja. Tapi saya tidak akan menandatangani kontrak untuk musim depan lagi, jika hal ini menjadi keputusan tim dan berulang untuk masa yang akan datang,” kesal Webber usai balapan berlangsung.
Hmm, apakah ini ancaman bagi tim Red Bull yang mulai menganggap Webber sebagai anak tiri di kubu mereka? Bisa jadi. Kita tunggu saja komentar Horner selaku bos besar tim Red Bull. Yang jelas hasil GP Inggris kali ini, menjadi bukti bagi tim Red Bull, bahwa seharusnya perlakuan yang diberikan kepada kedua pembalapnya tidak berat sebelah. Akhirnya Vettel sendiri yang harus jadi korban karma dari perlakuan tidak adil tim Red Bull.
Penulis : Uda