|
OTOMOTIFNET - Sebelumnya sudah mengupas habis skutik terbaru Yamaha, yakni Xeon 125. Motor ini di Thailand dinamai Mio 125. Nah, mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa motor seharga on the road Rp 15,5 juta tidak dinamai sama kayak di negri Gajah Putih juga?
“Karena motor ini bukan regenerasinya Mio. Melainkan model gres dan mesinnya benar-benar baru. Jadi, tak ada common part dari Mio di mesin Xeon,” urai Mohamad Abidin, manager technical department service division PT YMKI. Yuk bedah teknologi skutik berkonsep powerful-sporty-stylish ini.
DiASil Cylinder
Teknologinya mirip Jupiter MX 135 dan V-Ixion. “Proses pembuatannya secara die casting (cetak), bukan lapisan. Sebab material aluminiumnya sudah dicampur silicon yang sangat licin. Sehingga lebih minim gesekan dibanding silinder biasa,” terangnya.
Efeknya, meski digeber hingga putaran tinggi risiko piston macet jadi sangat kecil. Selain itu, power mesin juga jadi lebih stabil. Makanya PT YMKI berani menggaransi sampai 5 tahun buat komponen ini.
Forged Piston
Proses pembuatan dari beberapa bahan pilihan yang dipadatkan (tempa), lalu dibentuk jadi piston. Sehingga punya struktur lebih rapat dan kuat dibanding proses casting (cetak). Pada permukaan dinding piston dilapisi timah yang berfungsi meminimalkan gesekan. “Ketika mesin sudah bekerja lama, maka dinding piston akan kelihatan mengilap. Nah, yang mengilap itu lah lapisan timahnya,” ujar Abidin.
Masih kata beliau, dengan proses tempa tadi dimensi piston bisa dirancang lebih efisien. Sehingga bobot piston jadi lebih enteng dan rendah vibrasi saat bekerja. Terpenting, tidak mudah memuai meski bekerja pada suhu yang tinggi.
| |
| |
Liquid Cooled
Sistem pendinginan mesin sudah menganut radiator kayak di Honda Vario. Water jacketnya meliputi kepala silinder dan blok silinder. “Namun di blok silinder water jacket-nya hanya sebatas ruang bakar saja. Karena panas dari hasil pembakaran lebih terkonsentrasi di situ,” jelas Abidin.
Nah, dengan sistem pendingin air itu membuat kompresi dapur pacu bisa dipatok lebih tinggi lagi. Yaitu sampai 10,9 : 1. Efeknya, torsi di putaran bawah jadi lebih gede. Makanya motor ini bahan bakarnya disarankan pakai bensin unleadeed beroktan 91 atau minimal setara Pertamax.
Sistem Pendingin CVT
Pada skutik, mesin selain berfungsi sebagai penggerak juga betugas sebagai rear arm. Akibatnya, ketika melewati jalan berdebu atau becek, dapur pacu jadi gampang kotor. Padahal di mesinnya, terutama pada bagian CVT, mempunyai sistem pendinginan yang biasanya berupa boks filter.
Nah, karena posisi boks filter umumnya dibuat menyatu dengan mesin, sehingga posisinya berdekatan atau rendah dengan jalanan, membuat udara kotor rentan terisap ke dalam ruang CVT. Alhasil membuat kinerja CVT jadi suka selip atau umur komponennya cepat aus. “Di Xeon, kami merancang sistem pendiginan CVT-nya terintegrasi dengan rangka. Sehingga udara yang masuk ke ruang CVT lebih bersih,” tukas Abidin.
Starter Clutch Basah
Mekanisme pemutar mesin lewat starter electric pada Xeon dibikin model ‘basah’ alias terendam oli. Mirip di motor biasa (non matic). Keuntungannya, proses starting jadi lebih halus. Bahkan YMKI mengklaim lebih lembut dibanding kompetitornya.
Throttle Position Sensor
Karburator motor ini mengusung model vakum, yakni pakai Mikuni BS26 (diameter venturi 26 mm). Dilengkapi cuk otomatis dan sensor pengatur derajat pengapian berdasarkan bukaan throttle-nya. Atau tenar disebut throttle position sensor (TPS) kayak di Jupiter MX.
Multi Function Main Switch
Motor ini kunci kontaknya sudah dilengkapi key shutter atau kunci magnet. Untuk membuka penutup lubang kunci, diberi tombol khusus yang berada di sisi kiri lubang kunci tersebut. Tak cuma itu, untuk membuka jok belakang pun dioperasikan lewat kunci kontak.
Penulis/Foto: DiC / Aant, YMKI