Bahkan Ford sesumbar jika C-Max dapat menyaingi ‘raja hybrid’ saat ini, yaitu Toyota Prius. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian internal Ford dalam menempuh jarak 800 km. Asiknya, Ford merencanakan untuk meluncurkan keduanya di Amerika Utara Tahun 2012.
“C-Max adalah mobil yang tepat untuk saat ini, karena menggabungkan dinamika dan kualitas mobil tradisional dengan bahan bakar yang efisien,” ujar Sherif Marakby Director of Ford’s Electrification Programs dan Engineering.
Kedua versi C-Max tersebut masing-masing memiliki kombinasi mesin bensin 2.0 liter dengan beroperasi siklus Atkinson-cycle, serta motor elektrik dan menggunakan baterai lithium-ion.
Selain itu, Ford mengatakan bahwa generasi baru sistem powersplit memungkinkan two motor untuk beroperasi secara terpisah atau secara paralel, dengan motor elektrik yang mampu menyalakan mobil dalam kondisi kecepatan yang rendah serta dalam pengisisan baterai bila di perlukan.
Pada tipe C-Max Hybrid, pengisian ulang tenaga motor listrik terjadi saat mesin bensin beroperasi. Sebuah sistem pengereman regeneratif bisa memulihkan 95% energi motor listrik dengan mengisi baterai.
Sedangkan C-Max Energi plug-in Hybrid dapat diisi dengan menghubungkan colokan listrik di kendaraan ke salah satu standar outlet 120 volt atau 240 volt dalam rumah, atau stasiun pengecasan. (mobil.otomotifnet.com)