|
OTOMOTIFNET - Bandung selalu jadi primadona liburan bagi warga sekitarnya, termasuk Jakarta. Sayangnya problem klasik macet, susah banget dihindari di sepanjang jalur menuju Bandung. Apalagi di masa libur seperti long week end.
Pemilihan waktu berangkat lebih awal bisa jadi solusi. Tapi kalau tidak memungkinkan, kesenangan liburan masih bisa diperoleh kok dengan jalur perjalanan yang bervariasi.
TIGA RUTE
Cipularang memang jalur tercepat mencapai Bandung. Tapi di luar jalur ekspres ini, ada 3 rute yang enggak kalah fun! Lewat Sadang, Purwakarta atau Puncak. Memang gak 100% bebas macet, tapi jalur-jalur tersebut menyimpan atraksi yang menarik dan enjoyable. Dari kuliner unik, belanja, kebun teh, sampai petualangan di trek gokart maupun ATV.
Untuk jalur Sadang dan Purwakarta, Anda masih harus melewati tol Cikampek. Usahakan start seawal mungkin untuk menghindari macet, terutama di long week end. Tapi kalau macet tak terelakkan, ada beberapa alternatif tempat untuk meluruskan kaki dan punggung di KM 19, 39 dan 57. Fasilitas rest area-nya komplet dengan SPBU, restoran, mini market sampai masjid. Waspadai KM 24-38, jalur menyempit dan macet karen perbaikan jalan di sisi kiri tol.
Kalau Anda senang perjalanan yang nuansanya hijau dan sejuk, coba pilih jalur Puncak lewat tol Jagorawi-Puncak-Cipanas-Cianjur-Padalarang. Ada 3 rest area yang akan Anda dijumpai sepanjang tol Jagorawi. Start dari Jakarta sebelum jam 7 pagi. Kalau telat, macetnya sudah bisa dinikmati dari pintu tol Ciawi.
Sadang - Bandung
Keluar pintu tol Cikampek, langsung belok kanan menuju Subang. Kira-kira setelah menempuh jarak 7-8 km, ada perempatan yang belok ke kiri, itu menuju Subang. Jalan lain untuk menuju lokasi yang sama adalah keluar melalui pintu tol Sadang. Dari perempatan itu menuju Subang, jalur hanya cukup dilalui dua mobil. Jadi bila ingin menyalip kendaraan yang di depan, harus ekstra hati-hati dan sabar.
Di jalur ini Anda akan bertemu dengan hutan karet dan pemandangan selanjutnya berupa hutan jati. Asyiknya, kalau start dari Jakarta pagi hari, Anda bisa sampai di sini saat jam sarapan. Sekitar 5 km setelah keluar pintu tol, Anda bisa menikmati sate marangi, ikan bakar ditemani teh panas di pinggir hutan jati.
Sate Marangi. Menu sarapan di tepi hutan jati | Rest area alami dan segar, dikelilingi sawah |
Narsis dulu di tengah kebun teh, ahh... | Nanas dan strawberry segar, teh hijau sampai Tangkuban Perahu |
Melewati Subang, pastikan tangki bensin sudah terisi mencukupi sampai Lembang. Selepas Subang sampai Lembang, tidak ada SPBU. Suguhan perkebunan teh dan pemandangan indah pegunungan akan dijumpai saat memasuki jalan menuju Lembang.
Capek dengan jalur berliku atau ketemu bus dan truk yang merambat pelan? Luruskan punggung sambil belanja kerupuk pasir, nanas, ngopi atau menikmati pisang goreng di restoran dengan lesehan di saung-saung di tengah kolam ikan dan sawah sekitar 10 km sesudah Subang atau 30 km sebelum Lembang.
Pengin aktivitas yang lebih menantang secara fisik? Mampir ke kawasan Ciater atau Tangkuban Perahu. Tak cuma memetik strawberry atau mandi air panas lo. Sekitar kawasan Ciater bisa dijelajahi dengan sepeda, kuda, gokart dan ATV untuk keluarga, termasuk anak-anak.
Selepas Tangkuban Perahu, jalannya mulus. Tapi memasuki Lembang, apalagi di hari libur, perlu sabar melewati macetnya. Untungnya, jalur ini punya banyak sekali tempat beristirahat atau menanti macet berkurang kepadatannya. Dari restoran, cafe, kolam renang sampai factory outlet.
Penulis/Foto: Oct, Nawita / Uky, Dede