Defensive, Safe & Eco Driving

Editor - Rabu, 4 Juni 2008 | 09:05 WIB

(Editor - )

Dalam kehidupan sehari-hari, mengemudi nampaknya sudah menjadi kebutuhan. Bukan saja sebagai sarana untuk menyalurkan bakat atau sekadar mata pencaharian. Lebih dari itu semua, mengemudi merupakan kebutuhan yang seharusnya mendapat banyak perhatian.

“Banyak pengemudi yang tidak tahu menahu bagaimana cara bersikap di jalan. Asal seruduk aja, padahal akibatnya sangat fatal jika tidak memperhatikan peraturan dan tata tertib dijalan. Bagaimana pun mengemudi itu bukan pekerjaan sampingan, bisa disambil begitu saja rasanya bahkan sangat aneh. Padahal akibatnya kan sangat fatal,” ungkap Dodi Budiono selaku instruktur di Indonesia Defensive Driving Centre.

Hampir semua orang malah bisa mengemudi dengan mudah, namun tidak mudah untuk mengemudi dengan aman. Lalu kemudian muncullah teknik mengemudi dengan cara safe driving. Mengemudi dengan keahlian dan pengalaman yang tinggi, yang juga disertai dengan sikap dan konsentrasi yang terus-menerus. Namun cara ini pun rupanya masih belum cukup sebagai acuan keamanan dalam mengendara di jalan.

Sebagai tindak lanjut dari safe riding, muncullah teknik mengendara defensive driving. Defensive driving ini lebih ekstrim mengulas tentang bagaimana caranya memperkecil resiko saat terjadinya masalah atau kecelakaan di jalan.

“Safe driving sebenarnya dianggap sebagai metode pengajaran aman berkendara di jalan bagi para pemula. Sementara defensive driving lebih diutamakan kepada kaum expert, penekanannya lebih kepada pengambilan keputusan saat menghadapi masalah di jalan. Namun banyak juga orang yang kontra terhadap defensive driving. Karena orang berpendapat kalau bisa mengemudi aman, mengapa harus terjebak dalam kecelakaan dan mengambil keputusan untuk meminimalkan resiko? Masuk akal juga sih!” jelas Jusri.

Belakangan ini muncul lagi teknik mengemudi yang tidak jauh berbeda dengan kedua teknik diatas, yaitu eco driving. Eco driving merupakan teknik mengemudi yang dapat menghemat konsumsi BBM, memperpanjang umur part kendaraan, mengurangi emisi gas buang, polusi suara dan pengurangan resiko kecelakaan di jalan raya. Namun untuk teknik eco driving ini, penekanannya adalah bagaimana memaksimalkan fitur dan keterampilan mengendara untuk menghemat konsumsi BBM pada sebuah kendaraan.

“Pada dasarnya mengubah perilaku itu adalah faktor utama dari semua teknik mengemudi yang ada. Sebab jika perilaku kita begitu-begitu saja, ya sama saja. Tidak akan mengubah keadaan dan pemahaman kita terhaadp pentingnya menjaga keselamatan berkendara di jalan,” pungkas Dodi Budiono.

Penulis : Uda

Narasumber :
- Jusri Pulubuhu (Consultant JDCC – Crash Free International)
- Dodi Budiono (Instruktur IDDC)
<
>