Jeremy Burgess mengakui bahwa Casey Stoner adalah pembalap paling sukses mengendarai motor Ducati, dengan langsung membawanya sebagai juara dunia pada tahun perdananya di MotoGP yaitu tahun 2007. Namun kepala mekanik di kubu Valentino Rossi itu menganggap bahwa Stoner terlalu banyak terjatuh.
Anehnya tim Ducati menganggap bahwa jatuhnya Stoner pada beberapa event balap adalah lebih merujuk pada kesalahan yang dilakukan oleh pembalap asal Australia itu. Bahkan cenderung dikatakan mengalami nasib buruk. Tim Ducati bahkan tidak pernah berupaya mencari kesalahan pada motor mereka sendiri, dan membebankan semua kesalahan pada faktor pembalapnya saja.
Hal ini diungkapkan oleh Burgess saat diwawancarai oleh mantan pembalap GP 500 cc yaitu Daryl Beattie yang saat ini beralih profesi jadi komentator MotoGP di stasiun TV Network 10. Acara yang tayang pada 10 Mei 2011 lalu itu menampilkan wawancara singkat dengan Burgess di kediamannya di Adelaide Australia, mengupas beberapa hal yang selama ini tidak pernah diketahui banyak orang.
“Stoner adalah pembalap yang sangat fantastis, namun ia terlalu banyak mengalami insiden terjatuh. Ducati hanya menganalisis faktor yang membawa kesuksesan bagi Stoner, namun mereka (tim Ducati saat itu) tidak pernah menganalisis jika terjadi kesalahan atau insiden pada Stoner. Katanya Stoner terlalu memaksakan kehendaknya dan kadang kurang beruntung,” urai Burgess.
Tidak ingin hal itu terjadi lagi saat ini, Burgess pun mulai mencari semua celah kecil yang terdapat pada motor Ducati jika Rossi mengalami insiden terjatuh baik di sesi latihan, QTT maupun saat balap itu sendiri. (otosport.co.id)
Anehnya tim Ducati menganggap bahwa jatuhnya Stoner pada beberapa event balap adalah lebih merujuk pada kesalahan yang dilakukan oleh pembalap asal Australia itu. Bahkan cenderung dikatakan mengalami nasib buruk. Tim Ducati bahkan tidak pernah berupaya mencari kesalahan pada motor mereka sendiri, dan membebankan semua kesalahan pada faktor pembalapnya saja.
Hal ini diungkapkan oleh Burgess saat diwawancarai oleh mantan pembalap GP 500 cc yaitu Daryl Beattie yang saat ini beralih profesi jadi komentator MotoGP di stasiun TV Network 10. Acara yang tayang pada 10 Mei 2011 lalu itu menampilkan wawancara singkat dengan Burgess di kediamannya di Adelaide Australia, mengupas beberapa hal yang selama ini tidak pernah diketahui banyak orang.
“Stoner adalah pembalap yang sangat fantastis, namun ia terlalu banyak mengalami insiden terjatuh. Ducati hanya menganalisis faktor yang membawa kesuksesan bagi Stoner, namun mereka (tim Ducati saat itu) tidak pernah menganalisis jika terjadi kesalahan atau insiden pada Stoner. Katanya Stoner terlalu memaksakan kehendaknya dan kadang kurang beruntung,” urai Burgess.
Tidak ingin hal itu terjadi lagi saat ini, Burgess pun mulai mencari semua celah kecil yang terdapat pada motor Ducati jika Rossi mengalami insiden terjatuh baik di sesi latihan, QTT maupun saat balap itu sendiri. (otosport.co.id)