Foto : Karel Abraham |
OTOMOTIFNET - Ketika Karel Abraham, juara seri Moto2 Valencia Spanyol akhir pekan lalu, diberikan kesempatan menjajal Ducati Desmosedici GP10 untuk pertamakalinya di sirkuit Mugello awal Agustus 2010 silam, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa ia hanya akan menjadi pelengkap saja di kelas para raja MotoGP. Salah satu orang yang paling pesimis melihat hal tersebut adalah Casey Stoner.
Pesimisme Stoner pada Karel Abraham memang tidak berlebihan. Pasalnya dari 88 kali Abraham mengikuti balapan di semua kelas, yaitu dua musim di GP125cc, tiga musim di GP250cc hingga satu musim di Moto2 yang dimulainya dari tahun 2005, Abraham tidak sekalipun naik podium, hingga ia memutuskan untuk naik kelas di MotoGP awal bulan Agustus 2010 lalu.
Namun saat menjejali sirkuit Motegi Jepang, Abraham akhirnya mengakhiri paceklik podium sepanjang karirnya. Pembalap kelahiran tahun 1990 ini, mampu bertarung ketat dengan rival-rivalnya, dan akhirnya mengamankan podium ketiga. Kebahagiaannya bertambah, karena di seri terakhir, Abraham mampu memanfaatkan celah sempit dari pertarungan Julian Simon dan Andrea Iannone di lap terakhir, dan mengamankan podium pertama.
Tentunya ini adalah jawaban atas keraguan banyak orang, termasuk Stoner sendiri yang menyayangkan jika tim tersebut hanya akan membuang-buang duit di kelas MotoGP untuk pembalap yang tidak memiliki prestasi. Dan di sesi ujicoba hari pertama Selasa kemarin, Abraham kembali membuktikan talentanya dengan selisih waktu tercepat yang sangat tipis dengan Toni Elias yang juga baru kembali ke kelas MotoGP.
Hmm, walaupun ini belum bisa dijadikan patokan, namun sepertinya Abraham memiliki ambisi besar untuk menjadi salah satu pembalap besar di MotoGP. Yup, semoga saja bisa jadi kenyataan.