OTOMOTIFNET - Bertempat di Epicentrum Walk Kuningan Jaksel PT BMW Indonesia merilis perdana BMW X1 (15/7). Mobil yang disebut sebagai Sport Activity Vehicle (SAV) itu mengisi ceruk pasar yang belum ada pemainnya. Yang lebih istimewa, akhirnya ada mobil yang bermesin dari BMW untuk pasar Indonesia.
“Kami sudah sejak lama sebenarnya mempersiapkan mobil yang bermesin diesel untuk pasar Indonesia,” sebut Helena Abidin, direktur komunikasi PT BMW Indonesia (BMWI). Kalau dianggap tertunda, mengingat sejumlah merek Eropa sudah punya mobil bermesin diesel dianggap Helena sebagai proses yang matang agar mobil diesel yang benar-benar masuk memang pas segmentasinya.
“Mereka yang masuk golongan young urban adalah konsumen yang kami incar. Mobil ini bias disebut mewakili idiom ‘fun-smooth-clean-cool’,” klaim Ramesh Davyanathan, presir PT BMWI. “Kami juga secara khusus mengincar pemakai mobil yang punya kepedulian tinggi soal lingkungan hidup,” imbuhnya. Masih menurut Helena, pastinya mereka ini juga peduli dengan desain serta performa yang advanced.
BMW X1 yang diluncurkan memang punya dua varian, mesin petrol (BMW X1 sDrive18i) dan diesel (BMW X1 sDrive20d). Keduanya berkapasitas 1.995 cc. “Kami juga menganggap bahwa ketersediaan kana bahan bakar yang memadai buat mobil diesel canggih sudah mencukupi,” kata Dennis Kadaruskan, manajer product planning PT BMWI.
Baik versi petrol maupun diesel. Dari 150 unit yang didatangkan, komposisi kedua versi tersebut berbagi rata. Untuk versi petrol dihargai Rp 688 juta, versi diesel dihargai Rp 598 juta. Keduanya dalam kondisi off the road Jakarta.
Khusus X1 versi diesel diyakini pula oleh Dr. Ing. Erwin Kranawetter punya performa lebih baik dibandingkan versi petrol. Semburan daya puncak mesin dieselnya bisa capai 177 dk (4.000 rpm), versi petrolnya berdaya puncak 150 dk (6.400 rpm). “Mesin diesel X1 memang kelihatannya Cuma 2.000 cc tapi ada twin turbocharger di situ,” sebut engineer senior dari pusat produksi mesin diesel BMW di Styer Austria.
Masih menurut Erwin, tren desain masa kini memang mengarah ke dimensi yang makin mengecil namun punya performa yang jauh lebih baik dari sebelumnya. “Tanpa melupakan unsur efisiensi dari konsumsi bahan bakarnya,” senyumnya. “Untuk rasio kebutuhan konsumsi solar X1 ini adalah 1:16,4, mesin petrolnya 1:12,” tambah Dennis.
Penulis/Foto:Erie