OTOMOTIFNET - Hari ini (24/8/2009) “Sunter Common Yard” milik Toyota diresmikan pengoperasiannya. Terintegrasinya aktifitas penjualan dan logistik Toyota di common yard kedua setelah Karawang ini diharapkan dapat mempercepat delivery mobil Toyota dari pabrik sampai ke tangan konsumen.
Selain cepat juga lebih efisien karena semua proses administrasi, pemasangan, aksesoris, persiapan unit hingga persiapan lainnya dilakukan disini. “Tentunya ini demi pelayanan terbaik untuk mencapai best total ownership experience pada pelanggan Toyota,” buka Jhonny Darmawan, Presiden Director PT Toyota Astra Motor (TAM).
Common yard yang dibangun dengan investasi sebesar Rp 50 milyar ini dibuat khusus untuk mempersiapkan unit CKD seperti Avanza dan Rush serta unit CBU seperti Camry, Land Cruiser termasuk juga Lexus. DKI, Tangerang dan Bekasi adalah daerah yang suplai unitnya akan di akomodir oleh common yard seluas 14 hektar ini.
Di dalamnya common yard milik Toyota ini bukan dibuat seperti gudang / stock yard. Namun proses sales dan persiapan logistic bisa berjalan pararel di sini. Maksudnya saat proses proses sales berlangsung persiapan logistic juga berjalan. Jadi ketika semua urusan administrasi terselesaikan unit bisa langsung diterima pelanggan.
“Totalnya membutuhkan waktu hanya 8 hari. Ketika pembeli sudah melakukan pembayaran dan pengajuan administrasi maka pada hari ke empat unit yang diminta langsung dipersiapkan. Jadi pada hari ke delapan saat urusan administrasi selesai, unit mobil juga siap dibawa pulang,” jelas RM Boedi Santoso, Dept. Head Delivery Control Department Vehicle Logistic Division PT TAM.
Dalam empat hari persiapan logistik ini ada dua aktifitas yang dijadikan satu yaitu port installation option (PIO) dan stock yang disentralisasi di common yard ini. Sebelumnya proses pemasangan aksesoris dan part-part tambahan termasuk order khusus dari dealer di lakukan terpisah dengan penyimpanan unit. Kini karena dilakukan bersama prosesnya jauh lebih cepat.
“Cepatnya proses logistik ini juga dibantu oleh kerja sama ATPM dengan kepolisian lewat sistem online yang memungkinkan urusan administrasi surat kendaraan (STNK dan BPKB) berlangsung lebih cepat,” lanjutnya Boedi. Kalau begitu bisa mempercepat inden dong?
“Belum tentu, karena inden bukan disini permasalahannya. Inden terjadi karena kurangnya stok yang keluar dari pabrik. Tapi bila permintaan bisa dipenuhi tentunya delivery ke konsumen akan lebih cepat,” jelas Joko Trisanyoto, Marketing Director PT TAM.
Penulis/Foto:Popo