|
OTOMOTIFNET - Lewat, Workshop bertema Toyota Hybrid Synergy Drive - The Authentic Hybrid yang di hadiri pada jurnalis. PT Toyota Astra Motor (TAM), mengenalkan lebih dalam tentang perbedaan Prius generasi kedua dan generasi ketiga (ZVW30) yang baru diluncurkan akhir Mei 2009 ini.
Sebagai salah satu mobil hybrid terpopuler di dunia, Prius menggunakan sistem seri-pararel hybrid yang memungkinkan mesin bensin dan motor listrik mampu bekerja sendiri-sendiri maupun bersamaan sesuai kondisi jalan serta kemauan pengendaranya. Sistem ini diklaim paling maju karena penggunaan motor listrik bisa lebih optimal.
Lalu apa bedanya dengan versi sebelumnya? “Paling utama ada pada kapasitas mesin yang lebih besar dan voltase baterainya yang juga lebih besar,” buka Iwan Abdurahman, Section Head, Technical Training PT TAM. Sedang lainnya hanya seputaran desain eksterior dan interior serta fitur-fitur pendukung seperti audio dan guide display.
Pada prius generasi ketiga ini menggunakan mesin 1800cc atau lebih besar dari generasi sebelumnya yang hanya 1500cc. Begitu juga dengan voltase baterainya yang mencapai 650 V AC. Meski lebih besar bukan berarti lebih boros, justru bisa lebih irit. Prius generasi kedua hanya 4,3 liter untuk 100km, sedang generasi ketiga ini mampu 3,9 liter untuk 100km.
Kenapa begitu? Karena sama seperti versi sebelumnya yang mengadosi prinsip Atkinson cycle pada karakteristik ruang bakarnya. Atkinson cycle ini memungkinkan mesin melakukan langkah kompresi lebih kecil dari volume silinder sesungguhnya namun menghasilkan tenaga pada langkah usaha setara dengan mesin berkapasitas besar.
Kapasitas mesin lebih besar dan voltase beterai yang juga lebih besar jadi kunci Prius generasi ketiga makin irit |
“Hasilnya konsumsi bahan bakar mobil ini saat menggunakan mesin bensin jauh lebih irit meski tenaganya sedikit berkurang bila dibandingkan dengan mesin konvensional berkapasitas mesin sama. Meski begitu toh terbantu dengan motor listriknya yang juga berkemampuan tinggi,” lanjut pria asli tanah Bandung ini. Jadi jangan heran bila kapasitas besar malah justru lebih irit.
Selain irit, emisi yang dihasilkan pun bisa ditekan. Kandungan CO2 nya kurang dari 90 g/km. Angka ini sekitar 40% lebih rendah dibanding mobil dengan mesin bensin sekelasnya. Tapi tenaga dan torsinya pun teryata tetap lebih besar. Totalnya tenaga dan torsi yang dihasilkan mencapai 136 ps untuk mesin bensin dan 82 ps untuk motor listriknya.
Hasil ini lebih besar dari generasi kedua yang tenaganya hanya 110 ps untuk mesin bensin dan 68 ps untuk motor listriknya. “Selain itu perbedaan yang paling menonjol adalah adanya fitur eco drive dan power drive. Yang bila diaktifkan bisa menuntun pengendara untuk berada pada kondisi irit bahan bakar atau full performa,” lanjut Iwan.
Kalau begitu tinggal menunggu waktu Prius dijual di Indonesia. Buat apa TAM mengajak berkenalan kalau mobil nya enggak akan di jual di Indonesia. Lalu kapan nih pastinya? “Tunggu saja, sabar dong,” ungkap Ahmad Rizal, Marketing Communication Manager PT TAM sambil tersenyum penuh arti.
Penulis/Foto:Popo/Toyota