Discover More New Grand Vitara 2.4 (Bag.1)

Otomotifnet - Kamis, 5 Maret 2009 | 09:03 WIB

Discover More New Grand Vitara 2.4 (Bag.1) (Otomotifnet - )

OTOMOTIFNET - Rute Yogyakarta-Candi Borobudur-Ketep Pass Gunung Merapi-Salatiga, menjadi saksi pertama jejak langkah produk baru PT Indomobil Niaga International, yakni New Grand Vitara 2.400 cc. Mesin baru dengan sentuhan minor change di eksterior.

Mesin baru 2.400 cc in line dan VVT ini baru 10 bulan launching di Jepang. Tenaga kudanya mencapai 166 dk dengan torsi 225 pada 4.000 rpm. Di versi matiknya terdapat fitur A/T Power. Fitur ini dipakai jika kita butuh torsi untuk manuver ekstrem misal tanjakan tajam atau menyalip. Maka transmisi akan menunda perpindahan gigi.

Adapun minor change-nya sendiri meliputi antara lain, “Desain bumper, velg 18 inci, spion elektrik, kualitas kulit dan motif jahitan,” sebut Bebin Djuana, selaku brand manager.

Tidak hanya itu, spesifikasi kaki-kaki juga sudah di up grade, dudukan gardan dengan braket hidrolis serta pemakaian genius key. New Grand Vitara 2.4 akan bertarung dengan Nissan X-Trail dan Honda New CR-V di kelas SUV medium/high.

“Pengalaman kami dengan Grand Vitara 2.0 menegaskan kalau ada segmen yang membutuhkan varian ini,” ujar Endro Nugroho, selaku direktur marketing.

Penjualan Grand Vitara 2.0 sendiri sepanjang 2008 mencapai angka 5.500 unit. New Grand Vitara 2.4 ini baru akan resmi diluncurkan ke public awal April mendatang dengan range harga Rp 270 juta hingga Rp 310 juta.

OTOMOTIFNET.com berkesempatan menjajal versi matiknya yang sudah full aksesori sepanjang 145 km. Tenaganya berlebih, handlingnya oke, suspensi jauh lebih baik dari versi 2.000 cc-nya. Setelah berputar-putar di kota Gudeg, kami singgah di keraton Yogyakarta dan diterima Sri Sultan Hamengkubuwono X. Bahkan beliau sempat mencicipi New Grand Vitara 2.4 ini di seputaran keraton.

“Enak dan gagah,” sahutnya. Komentar lainnya, “Namun saya enggak suka matik. Sukanya manual, karena bisa menunjukkan karakter seseorang.” Bahkan beliau juga mengutarakan ketidaksukaannya pada varian warna putih yang dijajalnya. “Kalau buat saya, mobil jip seperti ini cocoknya warna hitam. Lebih gagah.”

Usai makan siang di Gradi Resto (kediaman Pangeran Joyo Kusumo), acara test drive dilanjutkan ke Candi Borobudur. Trek menantang kami hadapi saat menuju Ketep Pass, puncak pemantauan Gunung Merapi. Performanya tetap konsisten meski hujan yang mengguyur sepanjang perjalanan. Asyik dan mantab diajak bermanuver dan ber-adventure. Kami pun akhirnya finish di Salatiga sebelum melanjutkan sesi test drive kedua menuju Ambarawa dan Semarang.

Penulis/foto: gam