Aki kering lebih praktis karena tanpa perawatan |
Setiap pabrikan menelurkan produk barunya, accu/aki (battery) merupakan peranti yang tidak pernah ketinggalan dan selalu nimbrung di besutan. Maski bentuknya kotak kecil, tapi cukup berperan penting dalam sistem kelistrikan besutan.
Aki merupakan sumber arus listrik DC (direct current). Berfungsi sebagai penyuplai arus listrik searah yang berguna menghidupkan sistem beban motor seperti lampu sein, lampu indikator spidometer dan menghidupkan sistem starter.
“Juga membantu sistem pengapian, khususnya motor yang sudah mengusung sistem pengapian DC,” ujar Awi, pemilik bengkel Wijaya Motor di Jl. Bintaro Permai, Jaksel. Aki juga sebagai penyetabil arus listrik lampu.
Kalau aki tidak terpasang maka kerja sistem kelistrikan juga tidak akan maksimal. “Kadang lampu utama cepat mati. Tak jarang fungsi onderdil lain seperti CDI dan kiprok (nama aslinya apa?) ikut jebol,” ulas I’im, yang buka gerai Galuh Motor di Jl. RC. Veteran Bintaro, Jaksel.
Di pasaran, aki tersedia dalam 2 tipe. Yakni aki kering dan aki basah. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk aki basah memerlukan pengecekan, perawatan berkala dan perlu dicharge kalau voltasenya sudah menurun.
“Tiap 1 bulan sekali perlu dicek, apakah air akinya berkurang atau tidak. Kalau berkurang perlu penambahan air aki sampai batas upper,” tambah I’im. Sedangkan untuk aki kering bebas pengecekan dan perawatan. Lantaran enggak perlu pengisian air aki dan enggak perlu disetrum, aki ini sering disebut aki free maintenance. Kelemahannya kalau mulai ngedrop, tidak bisa dicharge atau diisi ulang.
Penulis/foto:Banar/Johan