Beberapa hari setelah diluncurkan, OTOMOTIF mendapatkan kesempatan untuk mencicipi All New Toyota Hilux. Asiknya, langsung mencobanya di trek off-road yang menjadi habitat sesungguhnya
Jakarta - Kami sengaja membuat medan test drive di trek off-road Cisauk ini, karena paling mencerminkan jalan yang biasa dilewati customer di Kalimantan," buka Rouli Sijabat, Public Relation Manager PT. Toyota Astra Motor. Penasaran bagaimana rasa pikap terbaru TAM ini, langsung saja yuk...
Unit yang disediakan adalah varian double cabin 2.5 G 4x4 dengan transmisi manual. Menapak ke kabin Hilux generasi kedua di Indonesia terasa mudah, berkat bantuan foot step pada varian G dan V, apalagi dengan handle bar pada pilar A. Oh ya, penumpang ada handle bar di pilar B ya.Klaim Toyota, berbagai cara telah dilakukan agar dapat mengurangi suara dan getaran mesin yang mengintrusi.
Saat kami menyalakan mesin diesel 2KD-FTV yang sama dengan generasi sebelumnya, memang masih ada suara tektektek khas diesel yang masuk, namun sangat minim dibanding pendahulunya.
Meski menggunakan transmisi manual, namun kopling terasa enteng seperti pada Innova.
Tuas transmisi pun dibuat lebih rendah, namun konsol tengah yang lebih tinggi membuatnya tetap mudah digenggam.Selanjutnya mencoba fitur shift on the fly yang dapat berpindah mode dari 2H ke 4H dalam rentang kecepatan hingga 100 km/jam, hanya dengan memutar kenop di sebelah kanan pengaturan AC.
Di trek bergelombang dengan sudut pendakian 20o, mode 4x4 standar masih terasa sangat cukup. Sedangkan bantingan tidak terasa keras berkat penggunaan profil ban 225/70R17. Sudut putar balik pun diklaim berkurang oleh salah seorang instruktur dari TTI, karena sebelumnya dicoba berputar dengan Hilux generasi pertama, perlu dilakukan dua kali.
Selanjutnya trek mulai ekstrem, downhill dengan sudut 45o siap ditempuh. Namun kenop transfer case perlu dipindah ke 4L. Syaratnya, tuas transmisi harus di netral dan kendaraan dalam keadaan berhenti. Kemudian kenop ditekan, lalu diputar ke paling kanan.
Turunan dilalui hanya dengan menggunakan gigi satu dan semua pedal dilepas. Meski hanya dilengkapi ban standar, Hilux tidak terpeleset saat dalam mode low-range ini. Selepas turunan ekstrem, datanglah tanjakan bersudut 45o. Asyiknya, rintangan ini pun mudah saja dilewati tanpa mati mesin, bahkan saat semua pedal tidak diinjak.Jadi enggak sabar sesi test drive-nya nih. • (otomotifnet.com)
Data Spesifikasi
Mesin: 2KD-FTV D4D 4-silinder 2.494 cc dengan VNT (Variable Nozzle Turbo) Output Maksimum: 144 dk @ 3.400 rpm Torsi Maksimum: 343 Nm @ 1.600 rpm - 2.800 rpm Transmisi: Manual 6-percepatan Dimensi (p x l x t): 5.355mm x 1.855 mm x 1.815 mm Wheelbase: 3.085 mm Sistem kendali: 4WD (Part Time) dengan Rear Differential Lock Suspensi Depan: Double Wishbone Suspensi Belakang: Leaf Spring Rigid Axle Rem Depan / Belakang: Disc dengan ABS / Drum
Posisi duduk rendah dengan pengatur ketinggian pompa akhirnya membuatnya terasa lebih nyaman dibanding generasi sebelumnya, support sangat baik yang mencegah badan terpental-pental
Water fording hampir 30 cm dilewati dengan mudah dalam mode L4, tidak ada slip berlebihan meskipun menggunakan ban standar
Di sesi dengan beda kemiringan ekstrem seperti ini, E-Diff Lock perlu diaktifkan untuk membagi rata distribusi tenaga ke ban belakang agar tidak kehilangan traksi
Rem ABS bekerja dengan baik menghentikan All New Hilux tanpa memiringkan mobil bahkan di atas tanah