"Meski demikian aki perlu dicek tegangannya secara berkala karena motor injeksi banyak sensor-sensor yang butuh suplai kelistrikan lebih besar dibanding motor karburator. Tujuannya agar suplai arus ke masing-masing sensor maupun kelistrikan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya
Pengecekan aki ini biasa dilakukan setiap servis rutin (3.000 km). Tujuan lainnya untuk antisipasi aki tekor meski masih terbilang baru.
Nah apa saja dan bagaimana cara pengukurannya, berikut dipraktikkan langsung pada Yamaha Mio J.
1. Kondisi normal tegangan aki antara 12-13 Volt (tanpa beban apapun). Cara pengukurannya posisikan penunjuk MT pada posisi Volt meter. Hubungkan kabel positif MT (merah) ke positif aki, selanjutnya hubungkan kabel negatif MT (hitam) ke terminal negatif aki
2. "Kalau tegangan aki lebih rendah dari 12 Volt sebaiknya di-recharge. Pasalnya dengan tegangan segitu, kadang sudah mulai susah untuk starter otomatis. Tapi kalau tidak langsung diisi ulang, bisa menyebabkan aki lebih cepat ngedrop," wanti pria usia 26 tahun ini
3. Kalau tegangan aki masih normal, pasang kembali pada motor. Lalu posisikan kunci kontak On. "Akan terlihat tegangan berkurang sekitar 0,2-0,4 Volt. Karena arus langsung kepakai oleh sensor-sensor kelistrikan dan pompa bensin sudah mulai bekerja," yakin Andi
4. Nah untuk mengetahui pengisiannya normal atau tidak, nyalakan mesin dan nyalakan lampu utama. Gas dipanteng pada putaran mesin antara 4.000-5.000 rpm. Pengisian bagus tegangannya antara 14-15 Volt. Kurang dari 14 Volt atau lebih dari 15 Volt, berarti ada sistem pengisian yang tidak normal. Biasanya karena kiproknya sudah rusak dan harus ganti baru
5. Bila besutan sudah dilengkapi indikator rpm seperti pada V-Ixion, untuk melihat putaran mesinnya sudah mencapai antara 4.000 - 5.000 rpm, tinggal melihat panel spidometer. "Tapi kalau tidak dilengkapi indikator rpm, grip gas cukup dipelintir setengah putaran," saran Andi.