Seperti diketahui, kualitas busi sangat penting bagi sempurnanya pembakaran. Jika bensin sudah tersedia, lalu yang diperlukan untuk pembakaran adalah percikan api dari busi tersebut. Nah, sempurna atau tidaknya pembakaran, salah satunya bisa dilihat dari emisi gas buang.
Dari kenaikan tenaga bisa diprediksi kalau pembakaran juga lebih sempurna. Yuk, kita lihat langsung hasil tes emisinya. Berikut adalah data four gas analzer buat busi standar Avanza Veloz :
CO : 0,01%
HC : 0 ppm
CO2 : 13,6%
O2 : 0,00%
Lambda : 0.999
AFR : 14,6
Lalu data pembacaan four gas analyzer setelah pakai Busi Hella Iridium :
CO : 0,00%
HC : 0 ppm
CO2 : 13,8%
O2 : 0,01%
Lambda : 1.000
AFR : 14,7
Sedikit memang perbedaan angka dari hasil tes emisi. Wajar, karena Avanza Veloz sudah menggunakan sistem injeksi closed loop dengan kontrol emisi berupa catalytic converter. Namun dari data tes tampak bahwa kadar CO pada gas buang turun dari 0,01 menjadi 0,00. Gas buang pun lebih bersih.
Tak hanya itu, data CO2, O2 yang lebih besar mencerminkan pembakaran lebih sempurna dan mesin mobil lebih bertenaga. Sebab bahan bakar (hidrokarbon) akan terbakar sempurna menjadi CO2. Sehingga jika CO turun namun CO2 naik, artinya pembakaran lebih bagus.
Efeknya, tentu pada keiritan konsumsi BBM. Tampak lambda naik dari 0.999 menjadi 1.000 atau AFR (Air Fuel Ratio, campuran bahan bakar dan udara) naik dari 14,6 menjadi 14,7. Artinya, campuran lebih lean (miskin) yang bikin bensin lebih irit. (mobil.otomotifnet.com)