All New Kia Carens A/T, Perjumpaan Kembali

Otomotifnet - Rabu, 22 April 2015 | 07:03 WIB

(Otomotifnet - )



Jakarta
- Pertama kali bertemu All New Carens ini tahun lalu. Saat itu ditugaskan kantor untuk meliput MPV terbaru Kia ini di negara Pangeran Albert, Monte Carlo, Monaco (Maret 2013). Hampir 20 bulan, rasa penasaran terhadap peraih predikat Best Mid MPV di ajang OTOMOTIF Award 2014 itu terbayar sudah.

Sengaja memesan supaya dapat jatah All New Kia Carens. “Mau nostalgia”, bisik saya kepada Project Officer MPV World OTOMOTIF.

DUA MISI DALAM 10 Hari

Saat itu saya sedang “jomblo” alias ditinggal anak dan istri yang sudah berangkat lebih dahulu ke Surabaya. Tak kurang akal, dari Tangerang Selatan, bersama Patar (Desainer Grafis), istri dan dua anaknya, perjalanan mengisi liburan akhir dan awal tahun ini kami mulai.



Paralayang di Sanggolangit, Batu Malang. Pada masa liburan seorang master tandem bisa mendapatkan penghasilan 3-8 juta perhari

Tak perlu repot memilah-milah barang bawaan, jok ketiga yang bisa dilipat rata, menambah volume bagasi belakang, tas pun bisa masuk semua. Hebatnya lagi, ada sebelas tempat penyimpanan barang dan botol minuman tersebar di kabin.



beruntung bisa melihat secara dekat acara Gunungan di Puro Pakualaman, Yogyakarta

Duduk di belakang kemudi, Hmmm... Jok berlapis kulit yang bersayap ini membekap dengan baik punggung, duduk pun nyaman, tidak gampang bergeser. Menyetir tidak mudah capek. Anak-anak duduk tenang sambil menonton DVD film kesukaannya dari dua monitor di head rest.



Melalui Pantura, perjalanan ke Surabaya ditempuh selama hampir 2 hari. Hujan dan banyak truk kontainer di sepanjang jalur utara pulau Jawa ini tak menyurutkan niat. Di jalur padat ini, saya mencoba mengemudi dengan mengaktifkan mode Eco.



Jarak 854,7 km pun dilalui dengan menghabiskan 69,5 liter Pertamax. Cukup iritlah 12,3 km/l, untuk sebuah mesin 2.000 cc bertransmisi matik triptonik 6 speed. Mengingat sempat terjebak kemacetan selama 2 jam di daerah pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.



Foto wajib, yakni patung Sura & Buaya yang merupakan lambang kota Surabaya


Sampai juga di kota pahlawan Surabaya, pada tengah malam. Harus langsung istirahat, mengingat esok bakal lanjut ke Batu, Malang mengantar Patar dan keluarga ke rumah orang tuanya. Selama 6 hari saya isi untuk berkunjung ke rumah sanak famili di sekitar Surabaya, Sidoarjo dan Malang.

Tidak ketinggalan juga wisata kuliner khas Jawa Timur-an seperti rujak cingur, tahu campur dan pecel madiun. Dan satu lagi, wajib berburu oleh-oleh makanan khas di pasar Genteng Surabaya. Tanpa terasa, liburan akan segera berakhir.

Kami sepakat menyediakan waktu 2 hari untuk menempuh perjalanan pulang ke Jakarta, mengingat cara berkemudi saya yang tak lebih dari 100km/jam. Kali ini, melalui jalur selatan Jawa yang dipilih. Pemandangan indah mewarnai sepanjang perjalanan dari Kota Wisata Batu - Pare Kediri.

Jalanan yang menurun serta berliku mudah saja dilibas, keempat rem cakramnya bisa diandalkan. Sistem power steering MPV sepanjang hampir 4.5 m ini sangat membantu. Mau nyetir ringan dan nyaman, pakai mode Comfort atau Normal, sedangkan kalau mau lebih berat dan mantap, pakai setelan mode Sport.

Menyetir malam hari sangat terbantu oleh kehadiran lampu belok yang terletak di sebelah head lamp projector. Terutama di jalanan yang berkelok-kelok dan gelap seperti didaerah Cilacap, Jawa Tengah menuju Ciamis, Jawa Barat. Lampu itu otomatis menyorot ke samping kanan atau kiri mengikuti arah putaran setir.

Selama sepuluh hari program MPV World OTOMOTIF, kami berhasil menghabiskan Pertamax 186,151 liter untuk menempuh jarak sepanjang 2.448,6 km. Dan dari semua awak redaksi, mobil ini yang menempuh jarak terjauh.

Puas!!! terbayar sudah rasa penasaran saya. • (otomotifnet.com)