All New Toyota Avanza Veloz 1.5 A/T, Andalan Keluarga

Jakarta - Tepat pukul 7 pagi perjalanan menuju kota Salatiga, Jawa Tengah dimulai. Siap liburan bersama MPV World OTOMOTIF! Meluncur menggunakan Toyota Avanza Veloz 1.5 A/T yang jadi salah satu peserta dalam MPV World OTOMOTIF ini, langsung tancap gas melalui jalur selatan via Cikampek lalu Cipularang dan seterusnya.


Sudah jadi hal bisa dikala liburan tiba, jalanan tol macet. Padat oleh warga Jakarta yang ingin berlibur keluar kota. Mobil berpredikat sejuta umat ini terlihat banyak mengisi ruas jalan, julukan negatif? Yaa enggak lah, itu menunjukan kalau mobil LMPV berkapasitas 7 orang ini sangat diterima oleh masyarakat.


Pada tipe ini terdapat USB port yang berada tepat di bawah kluster tengah dasbor. Plug in USB connector-nya ke handpohone atau gadget, maka baterai akan terisi. Ini juga sekaligus mengaktifkan feature USB player di head unit.


Lagu-lagu koleksi di hape bisa tersaluri melalui speaker dan tweeter, plus controler volume dan track di setir menambah kemudahan pengoprasian audio. Sesampainya di peristirahatan km 88 parkiran full, ada slot kosong namun tempatnya cukup tricky.


Gak masalah, radius putar mobil yang baik memudahkan mobil untuk bermanuver putar balik jadi gampang di space yang sempit. Avanza Velos terparkir rapi, berkat sensor parkir yang cukup membantu. “Wah kalo dulu tau enak gini, mending gue beli mobil ini kemarin bro!” ujar teman perjalanan saya.


Perjalanan lanjut setelah istirahat kurang lebih 3 jam. Diiringi hujan cukup merata sepanjang jalan. Kurang lebih setelah menempuh 24 jam perjalanan, kami tiba di kota Yogyakarta. Lalu lanjut ke kota Salatiga via kota Magelang.

explore salatiga

Memasuki kota Yogyakarta via Bantul menjelang pukul 5 pagi, perjalanan Toyota Avanza Veloz berlanjut. Mumpung masih pagi, saya ingin mengejar matahari terbit di atas wilayah Kopeng. Melaju cukup cepat melintasi kota Magelang, jalanan aspal yang bagus dan kondisi lalu lintas yang masih cukup kosong memungkinkan untuk melakukannya.

Ketika mengintip indikator bensin, ups tinggal 1 bar. Lupa mengisi bensin Pertamax tadi di kota Yogyakata. Dengan mengubah settingan menjadi tampilan range pada layar fitur MID, kita akan mengetahui jarak tempuh yang dapat dilalui dengan kondisi bensin yang tersisa di tangki.

Berbekal mesin 1.500 cc bertransmisi otomatis, Avanza Veloz ini tangguh dalam melibas tanjakan dan turunan tajam, jalan yang berliku-liku, dan ternyata cukup irit yaitu 1 liter untuk 12,3 km perjalanan.

Sayang cuaca kurang bersahabat, kabut turun sepanjang perjalanan menanjak ke atas. Jarak pandang sekitar 3-5 m ke depan. Fog lamp yang sudah jadi fitur standar di tipe ini cukup membantu. Puncak gunung pun tertutup awan tebal, mataharinya tak terlihat. Yaah gagal lihat sunrise dari gunung deh.

Satu hari kemudian, kami sekeluarga berencana berkumpul di suatu tempat bernama Perikesit. Town house di daerah kota Salatiga. Kebetulan mendapat tugas membawa peralatan buat kumpul, bukan masalah buat mobil ini. Begitu jok row 3 di lipat, semua bisa diangkut. Akses antar jok mudah, ruang kompartmen banyak menjadi fitur unggulan Avanza Veloz.

Pagi harinya kami memutuskan pergi ke desa tertinggi di Salatiga. Sebelumnya kami mampir dulu di rumah makan Ki Penjawi. Restoran berdekor etnik Jawa dengan ragam menu makanan dan snack. Gunung Merbabu jadi latar pemandangan restoran indah ini.

Perjalanan kita lanjutkan. Jalan sempit menanjak dan berlobang menghadang. Kenyamanan Avanza Veloz kembali diuji, “Enak ya, padahal jalanan rusak, banyak lobang dalem-dalem, enggak mentok” ujar ibu, mengomentari bantingan mobil yang nyaman. Sesampainya di atas hawa dingin menusuk. Pemandangan indah dari atas kota Salatiga pun tampak. (otomotifnet.com)