Jakarta - Segmen mobil murah ramah lingkungan LCGC identik dengan mobil-mobil berharga dikisaran Rp 100 jutaan. Tentu jadi pertanyaan ketika pabrikan sekelas Mercedes-Benz yang punya harga mobil paling murah Rp 400 jutaan mau ikutan LCGC.
"Disegmen premium ada Luxury Tax, sehingga akan sangat menantang untuk kami terjun ke segmen LCGC. Kenapa tidak? Selama memang peraturannya cocok dan masuk untuk segmen kami," ujar Elvera N. Makki, Deputy Director Corporate Communication Mercedes Benz Indonesia.
Karenanya, insentif untuk Luxury Tax itulah yang sebenarnya diinginkan Mercedes-Benz agar bisa turun di segmen LCGC. Harapannya, adanya insentif tersebut membuat mobil-mobil premium bisa semakin dijangkau banyak kalangan.
"Seandainya ada insentif untuk mobil mewah akan lebih memudahkan siapapun pemain di premium car masuk ke pasar yang lebih besar (LCGC). Namun mobil LCGC menurut kami, bukan yang berharga sekitar Rp 100 jutaan. Bukan itu," Tambahnya.
Ia melanjutkan, Mercedes-Benz siap-siap saja untuk ikut serta di program LCGC, dengan tetap mempertahankan kualitas selama ini, dan memberikan harga jual yang terjangkau untuk pasar premium.
Lalu, mobil apa yang akan diandalkan Mercedes-Benz Indonesia untuk segmen LCGC, apakah A-Class yang baru diluncurkan ini atau ada mobil lain yang dipersiapkan? "Keputusannya apa nanti setelah regulasinya jelas, baru kita bisa mempertimbangkan produknya," tutup Maki. (mobil.otomotifnet.com)