Jakarta - ASEAN Free Trade Agreement akan mulai diberlakukan 2015 mendatang. Agar siap, Indonesia harus berbenah dari sekarang. Kalau tidak, produk dalam negeri akan tergerus prpoduk-produk impor.
Apalagi kendaraan bermotor, khususnya roda empat yang sampai saat ini masih didominasi produk impor. Untuk menekan impor kendaraan tersebut, terlebih setelah diberlakukannya AFTA, maka program mobil murah ramah lingkungan bisa dijadikan senjata pencegah.
"Ada sekiar 60 juta dari pengendara sepeda motor yang baru memiliki mobil pertamanya. Itu harus kita penuhi, kalau tidak kita akan dibanjiri produk impor sejenis. Malaysia dan Thailand sudah membuatnya," ujar Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian.
Ketika nanti AFTA sudah diterapkan, akan banyak produk keluar masuk Indonesia, dengan bebas pajak. Sementara pemerintah tidak bisa mencegah dan membatasi orang membeli mobil.
"Tinggal pilih saja, mau produk impor atau ada suplai dari dalam negeri? Nah, itu kenapa program LCGC ini harus segera terealisasi," ujar Budi.
Apalagi dengan persyaratan tiap pabrikan yang ikut serta harus memproduksi mobilnya di dalam negeri, yang akan berefek pada peningkatan di sektor industri otomotif tanah air itu sendiri. (mobil.otomotifnet.com)