Efek Motor Injeksi Standar Pasang Piggyback

billy - Jumat, 11 November 2011 | 13:19 WIB

(billy - )


Sesuai kodratnya, piggyback digunakan untuk mengkatrol suplai bahan bakar atau mengubah mapping pengapian. Tujuannya tentu sebagai buntut dari modifikasi mesin seperti ganti knalpot, menaikan kompresi atau ganti noken as.

Lalu apa jadinya bila mesin motor injeksi standar seperti Honda CBR 250R atau Yamaha V-Ixion yang masih perawan ting-ting ikutan aplikasi piggyback? Apa jadi sia-sia?

"Enggak juga, yang ada malah lebih enak meski perubahannya tidak signifikan," jelas Budiman Terianto, owner Spinx Motorsport yang menjual piggyback berlabel Juice Box dan EZ Ecu.

Hal serupa diamini Brahmantio, manager Sportisi Motorsport (SM) yang menjadi distibutor Power Commander V di Indonesia. Brahmantio malah pernah membuktikan di atas dynamometer.

Menurutnya kadang settingan pabrikan juga tidak presisi. Putaran mesin atas atau bawahnya kadang terlalu kering atau lebih basah. "Dengan piggyback settingan ini disempurnakan agar AFR (air fuel ratio)-nya lebih ideal," jelas Brahmantio.

Lebih jauh keduanya juga setuju kalau aplikasi piggyback memang lebih optimal bila dilakukan dengan upgrade pada mesin seperti ganti knalpot.

Gitu bro.. (motorplus-online.com)