Aturan berkendara harus terus di ikuti
“Satu tahap perjalanan mudik Lebaran telah selesai. Namun jangan anggap sepele soal keselamatan berkendara di kampung halaman dan perjalanan balik mudik,” wanti Made Surya, instruktur safety riding dari PT Astra Honda Motor (AHM).
Ia mengingatkan, ketika di kampung halaman dan menuju kembali ke kota kondisi fisik mungkin sudah tidak sesemangat saat perjalanan mudik baru lalu. Kelelahan bisa menjadi hambatan pengendara.
“Selama di kampung halaman, perlengkapan berkendara tetap harus digunakan. Saat mengunjungi sanak family, walau jarak tempuh dekat, helm, jaket, sepatu tetap harus dipakai,” ungkap pria asal Bali ini.
Made juga mencoba mengingat kapasitas muatan. Saat berkunjung Lebaran pasti pemudik ingin membawa anaknya. “Honda sudah menyiapkan bus dalam rangka Mudik Bareng Honda untuk anak dan istri. Ini kan menghindari berkendara lebih dua orang dengan perjalanan jauh,” katanya.
Namun sesampainya di kampung, untuk perjalanan dekat berkunjung ke rumah kerabat agak sulit melarang. “Kalau bawa satu anak dengan jarak dekat, masih bisa ditoleransi dengan catatan perlengkapan helm anak juga disertakan juga jangan ngebut.”
Jangan sungkan kasih tanda lampu. Kesalahan yang sering dilakukan pengendara tidak memberi tanda lampu baik ketika akan belok, pindah jalur maupun pada saat akan menepi. “Terutama lampu sein. Lampu ini memiliki fungsi yang cukup penting, bahkan sampai warna lampu pun sudah memiliki standar,” tegas Made.
Sebelum kembali ke kota asal atau balik, sebaiknya periksa sistem kemudi. Sebab, selama perjalanan mudik, bagian ini paling berat bekerja. Kadang masuk lubang dan melindas bebatuan. Karena diperlukan kestabilan yang baik saat berkendara.
“Minta AHASS periksa dan pastikan sistem ini tetap bekerja sempurna,” ujar Made sambil mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H. (motorplus-online.com)