"Sudah empat tahun bentuknya seperti ini dan memang sering dipakai off-road," ujar pria yang baru saja memperoleh SIM sejak naik bangku kelas 12 (3 SMA, red).
Rupanya, setelah selama ini malang melintang beroff-road ria bersama ayah tersayang, Cherokee ini jatuh ke tangannya. "Biar dia yang pakai, karena sudah mengerti luar dalam mobil ini," bilang Iwan, sang ayah. Karena itu, meski siap diajak ‘bertempur' ke medan berat, disinyalir jalanan mulus pelataran mall bakal jadi habitat utamanya.
Towing Mopar di buritan melengkapi winch Warn 9.5 XP di moncong (kiri). Rooofrack custom bertebar lampu tembak Warn (kanan)
Intinya, ubahan yang dilakukan perlu diperhitungkan masak-masak agar tahan lama. "Saya pilih kit khusus yang memang dibuat untuk Cherokee," lanjut Iwan.
Misalnya, buat merambah lintasan berat ground clearance mobil harus dinaikkan. Untuk itu, dipilih kit suspension lift Skyjacker. Tampak di depan, penggunaan dropped arm Skyjacker untuk suspension lift 5 inci.
Paduannya, satu paket per depan Skyjacker 6 inci yang menyatu dengan sokbreker Redflow 12 inci non reservoir. Dropped pitman arm Skyjacker 6 inci pun dipasang buat menyesuaikan kemudi. Sementara per belakang asli diracik ulang dan dipadu sokbreker Fabtech.
Mesin standar masih mumpuni, hanya dapat exhaust system Borla. Hanya final gear yang diracik dengan hitungan 4:56. Gardan dengan isi Detroit Truetrack LSD menggerakkan mobil beralas pelek Mickey Thompson.
"Kalau mau off-road ekstrem, masih ada pelek MRW beadlock dan ban Super Swamper TSL 35 inci," kekehnya. Siap tempur setiap saat, dong! (mobil.otomotifnet.com)