OTOMOTIFNET - Ketika hendak membeli mobil baru yang sudah lama jadi incaran, para sales di showroom bakal gencar menawarkan beragam paket kredit, dengan iming-iming lebih meringankan beban cicilan.
Padahal jika ditilik lebih detail lagi, Anda mesti lebih cermat atas tawaran menggoda itu.
30% Netto
Menurut Mario, konsultan keuangan dari Frost & Sullivan, jika berencana membeli mobil baru dengan cara mencicilnya, mesti mempertimbangkan kemampuan finansial domestik untuk memenuhi kewajiban sebelum jatuh tempo.
"Idealnya budget belanja barang seperti kendaraan, mobil atau motor, mesti diposting sebesar 30% dari total penghasilan bersih (netto), baik income pribadi maupun gabungan dengan istri," urai pria ramah ini.
Besarnya kemampuan dari total penghasilan bersih tadi, sebesar 30%, mesti dialokasikan untuk membayar TDP (Total Down Payment) berikut kewajiban berikutnya tiap bulan selama jangka waktu kredit (tenor).
Artinya, jika tidak ingin mengeratkan ikat pinggang terlampau kencang, Anda mesti konsekuen mengalokasikan budget 30% dari total penghasilan bersih tadi.
Kalau setelah dikalkulasi tidak dapat terpenuhi dari besarnya pos belanja kendaraan ini, sebaiknya urungkan dulu keinginan membeli mobil baru saat ini.
Jika Anda bertanya, kapankah waktu yang paling tepat buat beli mobil? Pada bulan-bulan menjelang penutupan tahun 2010 ini, atau nanti saja setelah memasuki tahun buku baru 2011?
Semuanya tergantung keperluan dan tingkat kebutuhan Anda. Sekadar informasi, saat ini tingkat suku bunga kredit kendaraan bermotor terutama mobil sebesar 5-6% untuk 1 tahun.
Jangka waktu kredit 2 tahun dikenai rate sekitar 7%, 3 tahun dikenai sekitar 8% serta tenor 4 tahun dipatok dengan bunga sekitar 9,5%. Besaran ini berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa lembaga leasing yang bekerjasama dengan showroom resmi mobil.
Patokan ini lah yang sebenarnya lebih perlu diperhatikan, ketimbang mencermati besarnya persentase uang muka. Pasalnya saat ini, DP ditawarkan paling rendah 15% dari harga on the road (OTR) mobil baru.
Lantas bagaimana jika ditawari DP rendah hingga 10%? Mungkin terlihat lebih meringankan di awal, namun sebenarnya itu bisa menjadi bumerang buat Anda ke depannya.
Pasalnya, semakin rendah persentase yang diambil, ke depannya akan menanggung beban lebih besar. Dibandingkan dengan membayar DP normal sebesar 20%.
Simulasi perhitungan bisa melakukan perhitungan seperti berikut. Contoh varian yang hendak dibeli adalah Honda Freed MMC PSD seharga Rp 258,5 juta, dengan tenor yang diinginkan misalkan 3 tahun dan DP 20% (jangka waktu & DP kredit ideal).
Rate bunga pinjaman mengacu pada ketetapan dari BCA finance, sebesar 5% per tahun. Lantas pokok hutangnya (PH) sebesar Rp 206,8 juta. Hasil ini didapat dari pengurangan harga OTR dengan DP sebesar Rp 51,7 juta (20% x Rp 258,5 juta).
Besarnya bunga kredit sebesar Rp 31,020 juta selama 3 tahun. Didapat dari perkalian bunga pinjaman 5% dengan jangka waktu kredit (3 tahun). Total kredit yang mesti dibayar sebesar Rp 237,82 juta (Rp 206,8 juta + 31,020 juta).
Nah hasil ini dibagi 3 tahun atau 36 bulan, berdasarkan masa tenor. Yaitu Rp 237,82 juta dibagi 36 bulan, hasilnya sebesar Rp 6,6 jutaan. Besaran ini menjadi tanggungan setiap bulannya.
Untuk pembayaran di awal atau TDP, Rp 6,6 jutaan tadi masih ditambah asuransi (Rp 22 jutaan selama 3 tahun), uang muka (Rp 51,7 juta), biaya administrasi (Rp 700 ribu), biaya polis (Rp 30 ribu) serta provisi (Rp 1 jutaan). Hasilnya setelah dikalkulasi sebesar Rp 82 jutaan.
Angka inilah yang mesti dibayarkan pada saat pembayaran pertama, yang sudah termasuk DP dan cicilan pertama. Perhitungan ini bisa dijadikan sebagai acuan Anda ketika hendak membeli mobil baru.
Poin perhitungan yang dilakukan sama antara tiap leasing. Yang perlu diubah seperti rate bunga, asuransi, biaya administrasi, biaya polis serta biaya provisi. Namun di beberapa dealer resmi, ada juga yang tak memberlakukan biaya provisi lagi.
Sebagai tambahan informasi, besarnya asuransi saat ini pada semua lembaga leasing sebesar 3,25% hingga 11%. Biaya administrasi tergantung kebijakan dari masing-masing lembaga pembiayaan yang bekerjasama dengan showroom.
Berpatokan dari perhitungan tadi, sebaiknya Anda memilah lagi, berapa besarnya DP serta jangka waktu tenor yang hendak diambil, menyesuaikan dengan kebutuhan Anda saat ini dan di waktu yang akan datang.
Sebab jika salah perhitungan, konsekuensi mobil ditarik oleh pihak leasing sangat mungkin terjadi. Terlebih jika kerap menunggak cicilan sampai lebih dari batas bulan yang telah ditentukan.
Untuk menghindari kejadian tak mengenakkan ini, idealnya menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan saat ini. Jangan sampai terjebak dalam kondisi besar pasak daripada tiang.
Bisa berabe tuh